Budi Waseso heran ada napi bebas keluar masuk penjara edarkan narkoba
Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) meringkus empat jaringan narkoba Internasional di empat wilayah di Indonesia. Empat wilayah tersebut yaitu Bandung, Sumatra Utara, Tarakan, dan Pekanbaru. Dari penangkapan itu, BNN mengamankan 14 tersangka dan tiga di antaranya ditangkap di beberapa tempat di Lapas.
Kepala BNN Budi Waseso mengatakan adanya tiga orang yang ditangkap dalam lapas membuktikan bahwa para tahanan masih bisa bebas mengendalikan transaksi narkoba meski berstatus tahanan. Budi Waseso heran ada lapas yang memiliki keamanan ketat tetapi tahanan masih bisa menjalankan aktivitas transaksi narkoba di luar.
"Yang kemarin ditemukan pelaku di lapas mereka bisa keluar masuk. Mereka si pelaku ini narapidana keluar masuk. Mengedarkan barang dan pulangnya ke lapas lagi. Ini pelaku aktif. Di Indonesia luar biasa. Jadi hampir sebagian besar membuktikan bahwa lapas masih dimanfaatkan jaringan bekerja secara aktif," kata Budi Waseso di Gedung BNN, Jakarta Timur, Selasa (10/9).
Budi Waseso mengatakan, aktivitas semacam itu ternyata sudah marak terjadi. Tidak hanya narapidana, ada juga petugas lapas yang terlibat dalam peredaran narkoba. Para petugas itu disebut-sebut meminta bayaran kepada napi pengedar narkoba.
"Memang seyogyanya mereka ini adalah oknum pengkhianat institusi pada negara dan bangsanya. Kalau di Malaysia dihukum gantung. Maka para pengkhianant itu hukuman cincang," tambah dia.
Mantan Kabareskrim ini menyebut para petugas lapas bekerja sama dengan narapidana sindikat narkoba. Sudah ada beberapa petugas yang dipindanakan. Namun kongkalikong petugas dan napi seolah tak pernah terputus.
"Maka saya bilang ini penyakit menular mereka bebas yang tahu adalah para kepala lapas. Di lingkungan lapas. Ini saya baru turun ada lapas bekerja masih main dengan orang luar," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waspada! Ada Narkoba Jenis Baru Ditemukan dari Jaringan Pengedar di Makassar
Narkoba jenis baru golongan I bernama tembakau sintetis MDMB-INACA dengan nilai tangkapan Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaTukang Bakso Penuh Tato Dapat Rezeki Nomplok Dagangannya Diborong Mayjen TNI Kunto 'Rezeki Anak Salih'
Sang jenderal diketahui memborong hingga memberi segepok uang ke sang penjual bakso.
Baca SelengkapnyaTakut Dijebak saat Disuruh Beli Sabu-Sabu, Pemuda di Palembang Bunuh Teman
Seorang pemuda, AL (20) nekat membunuh temannya IR (33). Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Budi Waseso Minta Nadiem Cabut Aturan Pramuka Tak Lagi Jadi Ekstrakulikuler Wajib
Kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaDiminta Bersihkan Halaman Lapas, Napi Permisan Malah Kabur
Pihak lapas sudah memilih dia sebagai petugas kebersihan karena sudah dinyatakan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa
Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca SelengkapnyaNasib Bakal Berubah Itu Nyata, Wawan Dulu Diremehkan Kini Jadi Tempat Masyarakat Bergantung Hidup
Saat ini Wawan memiliki usaha produksi peralatan keamanan lintasan kereta api.
Baca SelengkapnyaTiga Bulan Terakhir, Ada 22 Terdakwa Narkoba di Sumut Dituntut Mati
Jaksa berharap hukuman mati bisa membuat efek jera para pengedar narkoba
Baca SelengkapnyaAnies Beri Nilai 11 dari 100 untuk Kinerja Prabowo di Pertahanan, Ini Alasannya
Kesejahteraan para prajurit TNI yang dinilai tidak diperhatikan.
Baca Selengkapnya