Buat Surat Seolah-olah Marak Penculikan Anak, Kadis Pendidikan Kota Kupang Minta Maaf
Merdeka.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang menerbitkan surat imbauan yang menyebutkan saat ini marak penculikan anak. Padahal polisi memastikan tidak ada satu pun laporan kasus penculikan anak di daerah itu sejak 2022.
Imbauan terkait maraknya penculikan tertuang adalam surat bernomor: 265/DISDIKBUD/004.5./SEK/2023. Foto dokumen itu beredar dan viral di media sosial.
Surat yang ditandatangani Kadis Dumuliahi Djami itu ditujukan kepada pengelola Paud, Kepala SD/MI dan Kepala SMP/MTs Negeri/Swasta di Kota Kupang, tertanggal 31 Januari 2023. Meskipun empat poin imbauannya baik dan normatif, namun isi surat seakan-akan menyatakan maraknya kasus penculikan anak di daerah itu.
Berikut imbauan yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Kota Kupang yang dikutip dari surat itu:
"Mencermati maraknya aksi penculikan anak di wilayah Kota Kupang akhir-akhir maka kami mengimbau kepada Bapak/Ibu Pengelola PAUD, Kepala SD/MI dan SMP/MTs Negeri/Swasta se-Kota Kupang agar:
Diprotes Warga
Warga Kota Kupang Herison Tihu mengatakan, surat imbauan yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang itu menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Alasannya, hingga saat ini tidak ada kasus penculikan anak yang ditangani polisi.
"Pemerintah jangan ciptakan kegaduhan di tengah masyarakat. Anak-anak sudah panik dan tidak mau ke sekolah lagi," katanya.
Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto mengatakan, selama tahun 2022 hingga Januari 2023 belum ada pengaduan maupun laporan masyarakat tentang kasus penculikan anak di wilayah hukum Kota Kupang.
"Saya mengimbau warga Kota Kupang agar tetap tenang dan tetap mengingatkan kepada anak-anak kita agar berani menolak setiap pemberian, atau bujuk rayu dari orang yang belum dikenal serta membiasakan diri untuk selalu melakukan konfirmasi baik ke orang tua melalui guru, atau petugas sekolah lainnya bila ada informasi yang mengejutkan dari orang yang tidak dikenal," imbaunya.
Surat Diralat
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Dumuliahi Djami meralat surat imbauan yang dibuatnya dan menjadi polemik di tengah masyarakat.
Dalam keterangan persnya, Dumuliahi Djami meminta maaf kepada seluruh masyarakat, tenaga pendidik, orang tua maupun siswa dan siswi di seluruh Kota Kupang, atas imbauan tentang marak aksi penculikan anak di Kota Kupang.
"Seharusnya kalimat dalam imbauan itu adalah marak terjadi penculikan anak di beberapa daerah di Indonesia yang beredar di media sosial. Bukan maraknya aksi penculikan anak di Kota Kupang," ucapnya.
“Kami tidak ada maksud dan tujuan untuk mencederai pihak kepolisian, karena memang benar belum ada terjadi kasus penculikan anak di Kota Kupang. Oleh karena itu kami meralat kembali isi surat imbauan tersebut," tambah Dumuliahi Djami.
Menurutnya, surat imbauan yang sudah beredar dan surat yang diralat ini hanya bertujuan agar seluruh masyarakat pendidikan bisa lebih waspada terhadap isu aksi penculikan, yang terjadi di seluruh Indonesia.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca SelengkapnyaLantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaBegini duduk perkara kejadian versi korban. pelaku memanggil korban ke ruangannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Petugas Damkar Jaktim Pelaku Pencabulan Anak Kandung Ditahan, Polisi: Khawatir Melarikan Diri
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca Selengkapnya