Merdeka.com - Berdalih tidak punya uang untuk jajan, tiga belajar SMA di Palembang, IR (16), RR (15), dan PA (DPO), nekat membobol kantor SD yang berada di samping rumahnya. Dari aksinya, mereka berhasil membawa kabur 22 paks buku tulis.

Setelah setengah bulan bebas berkeliaran usai beraksi, dua pelaku berhasil diciduk polisi tak jauh dari rumah masing-masing di Jalan Azhari, Kompleks Yuka II, Kelurahan Rawa Bebek, Kecamatan Kalidoni Palembang, Rabu (27/5). Dari tangan mereka, polisi menyita 10 eksemplar buku tulis yang belum sempat terjual.

Kepada petugas, tersangka IR mengaku melakukan kejahatan itu karena tak punya uang untuk jajan. Kemudian rekannya, PA (DPO) menawarkan idenya untuk membobol kantor SD tersebut. Karena suasana mendukung dan diduga banyak sasaran, ketiganya sepakat.

"Cuma buat jajan saja, itu pun karena terpaksa," ungkap tersangka IR di Mapolsek Kalidoni Palembang, Kamis (28/5).

Dijelaskannya, mereka bertiga masuk ke dalam kantor sekolah itu melalui jendela belakang yang tidak terkunci. Tanpa pikir panjang, mereka mengambil 22 paks buku tulis yang berada di atas meja.

Kemudian, buku itu dijual kepada warung tak jauh dari lokasi dengan total Rp 125 ribu. IR mengaku mengambil 10 eksemplar buku untuk dipakainya sendiri.

"Duitnya kami bagi rata. Saya minta sama teman-teman sepuluh buku, lumayan buat sekolah," kata dia.

"Saya ditangkap lagi main biliar samping rumah. Waktu maling, saya ikut-ikutan saja," ujar tersangka RR.

Kapolsek Kalidoni Palembang AKP Rachmat S Pakpahan mengungkapkan, penangkapan para tersangka dari laporan pihak sekolah. Setelah diselidiki, pemilik warung mengaku beberapa waktu yang lalu dirinya membeli buku tulis dari para tersangka.

"Satu pelaku lain masih buron. Mereka akan dikenakan Pasal 363 KUHP," pungkasnya.