BRILink Masuk Desa, Tamansari Banyuwangi Berkembang Menjadi Desa BRILian
Merdeka.com - Desa Tamansari Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini menjadi salah satu contoh sukses pengelolaan desa. Desa ini sudah beberapa kali mendapat penghargaan karena BUMDes dan pengelolaan desa yang terintegrasi dengan digital.
Pada 2017 Tamansari mendapatkan penghargaan Desa Wisata Award di Kategori pemanfaatan jejaring bisnis, oleh Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi. Tamansari dianggap mampu memanfaatkan potensi desanya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes Ijen Lestari mengelola mulai dari homestay, pemandu, produk UMKM, transportasi dan sebagainya.
Semua produk dan jasa yang ditawarkan BUMDes ini dapat diakses dan dipesan melalui Tamansari.com. Di akhir tahun 2020 lalu, desa ini juga menjadi salah satu pemenang dari Program Desa BRILian 2020 dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Dalam penyelenggaraan program tersebut, BRI menggandeng bumdes.id untuk mengawal kondisi perekonomian desa di Indonesia selama masa pandemi Covid-19.
Kepala Desa Tamansari, Rizal Saputra mengatakan bahwa wilayahnya adalah sebuah desa yang berkaitan langsung dengan kawasan wisata Kawah Ijen. "Ini yang secara otomatis menjadikan Desa Tamansari sebagai desa wisata, yang mana Desa Tamansari banyak mempunyai aset-aset pendukung untuk menjadi Desa Wisata," ujar Rizal Saputra kepada merdeka.com.
Menurut Rizal, awalnya desanya sama dengan desa-desa lain yang sulit berkembang. Namun sejak memimpin desa ini, dia ingin mengubah dan mulai didirikan BUMDes. Kini di desa ini telah memiliki BUMDes dengan nama Ijen Lestari. Belajar dari pengalaman dan memanfaatkan digitalisasi, kini BUMDes Ijen Lestari menuju Revolusi Industri 4.0 dan mampu menghasilkan omset Rp 40 juta per bulan atau Rp 480 juta setahun, dan berkontribusi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
"Kalau mau ke ke Kawah Gunung Ijen, ada baiknya mengintip produk-produk yang ditawarkan BUMDes Ijen Lestari di tamansariijen.com. Selain menawarkan berbagai kuliner dan suvenir seperti kopi, susu sapi, susu kambing, madu asli, juga menawarkan akomodasi liburan, mulai dari homestay, transportasi, dan berbagai paket wisata selain Kawah Ijen seperti di perkebunan kopi, hutan pinus, pemandian Sendang Seruni, air terjun Batu Kaca, bendungan Londo, dan lainnya," ujar Rizal.
Menurut Rizal, BUMDes milik Desa Tamansari ini didirikan pada 16 Februari 2015. Namun BUMDes ini baru aktif pada 24 Desember 2015. Hampir satu tahun BUMDes ini vakum sejak didirikan. Lamanya BUMDes ini aktif karena awalnya dan anggotanya bingung mau melakukan apa. Apalagi dengan anggotanya yang mayoritas telah berumur 40 tahun ke atas.
"Bumbes ini juga berkolaborasi dengan berbagai pihak yang ingin membantu membenahi BUMDes. Banyak akademisi dari berbagai kampus, seperti Universitas Gajah Mada (UGM)Yogyakarta, Universitas Brawijaya (UB) Malang, dan kampus-kampus lainnya menggelar pelatihan dan pengabdian di Desa Tamansari utamanya dalam bidang digitalisasi. BUMDes juga berkolaborasi dengan perusahaan swasta dan BUMN untuk membangun desa wisata," terangnya.
BRILink Masuk Desa
Menurut Rizal, adanya Agen BRILInk turut memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan desanya. Sejak adanya Agen Brilink, warga setempat sudah terbiasa dengan transaksi nontunai.
"Yang jelas pemanfaatan transaksi non tunai di Desa Tamansari sudah mulai menjadi trend baru, tetapi untuk bisa diterima masyarakat umum memang masih butuh proses edukasi dan sosialisasi. Kurang lebih saat 23 UKM di Tamansari dengan segala jenis produk yang dijual, beberapa UMKM Produk nya Kopi, selebihnya produk hasil olahan pertanian seperti keripik buah dan singkong serta jajanan lainnya," imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Uker BRI Cabang Licin tantangan terbesar yang dihadapi para agen BRILink di Desa Tamansari ada melakukan edukasi kepada warga mengenai transaksi nontunai.
"Tantangan terbesarnya adalah bagaimana mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan keberadaan Agen BRILINK di sekitarnya tanpa harus antre di BRI UNIT," ujar Indra.
Meski demikian dengan tekun dan telaten, kini di Desa Tamansari sudah ada 1 Agen EDC dan 4 Agen BRILink Mobile dengan rata-rata 200 transaksi per bulan untuk masing-masing Agen.
"Untuk jumlah nasabah pinjaman ada 107 nasabah sedangkan nasabah simpanan sudah mencapai 313 nasabah," ujar Indra.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Kades Prasetyo menggandeng pelbagai instansi untuk membangun membangun desa Banjar Wangi. Salah satunya BRI.
Baca SelengkapnyaKeberadaan taman kuliner di Kalurahan Karangtalun menjadi potensi desa yang diajukan untuk menjadi sasaran program Desa BRILian
Baca SelengkapnyaKepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Agen milik Supri ini mengungkap kasus penipuan digital. Berikut cirinya
Baca SelengkapnyaPihak BRI menjalankan beberapa program untuk pelaku UMKM di Desa Sambirejo di antaranya pelatihan, pengadaan alat, serta pemberian beasiswa pendidikan.
Baca SelengkapnyaKabupaten Banyuwangi dinilai berhasil menyusun perencanaan pembangunan yang terintegritas.
Baca SelengkapnyaBI Bali terus mendorong akselerasi ekosistem ekonomi keuangan digital.
Baca SelengkapnyaMimpinya mulia, Sunarto ingin kampungnya menjadi Desa BRILian dan angka pengangguran berkurang.
Baca SelengkapnyaMereka memanfaatkan bangunan senilai Rp500 juta hasil Program Desa Brilian. Namun mereka dikenakan tarif sewa lebih mahal untuk bisa berjualan di sana.
Baca Selengkapnya