BPOM: Vaksin Moderna yang Mengandung Partikel Asing Tak Ada di Indonesia
Merdeka.com - Sejumlah negara di Eropa menarik vaksin Covid-19 Moderna (Spikevax) dengan nomor bets 000190A. Penarikan dilakukan karena ditemukan adanya partikel asing pada salah satu vial vaksin Covid-19 Moderna bets tersebut.
Menanggapi hal itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) mengatakan berdasarkan data importasi ke Indonesia, tidak terdapat vaksin Covid-19 Moderna (Spikevax) dengan nomor bets 000190A.
Namun, untuk memastikan mutu vaksin yang beredar di Indonesia, Badan POM telah melakukan sampling dan pengujian terhadap vaksin Covid-19 Moderna (Spikevax) produksi Rovi Pharma Industrial Services S.A., Spanyol.
"Hasilnya, tidak ditemukan adanya partikel asing, sehingga vaksin Covid-19 Moderna (Spikevax) tersebut memenuhi syarat pemerian untuk digunakan di Indonesia," tegas Badan POM melalui keterangan tertulis, Rabu (27/4).
Badan POM memastikan senantiasa mengawal keamanan, khasiat, dan mutu produk obat, termasuk produk vaksin Covid-19 Moderna (Spikevax) sebelum dan sesudah beredar.
Badan POM juga terus mengikuti perkembangan informasi terkait penarikan vaksin Covid-19 Moderna (Spikevax) bets 000190A di beberapa negara Eropa dan akan memperbarui informasi sesuai dengan data terbaru.
"Masyarakat diimbau agar tidak resah dengan pemberitaan yang beredar mengenai penarikan vaksin Covid-19 Moderna (Spikevax) di beberapa negara Eropa tersebut," ujar Badan POM.
Berdasarkan keterangan resmi dari Moderna dan Rovi Pharma Industrial Services S.A., Spanyol, telah dilakukan penarikan dari peredaran terhadap satu bets vaksin Covid-19 Moderna (Spikevax) yang di produksi di Rovi Pharma Industrial Services S.A., Spanyol. Vaksin itu bernomor bets 000190A.
Vaksin Covid-19 Moderna (Spikevax) dengan nomor bets 000190A didistribusikan di beberapa negara Eropa, yaitu Norwegia, Polandia, Portugal, Spanyol, dan Swedia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaAda 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca Selengkapnya