BPKP diminta usut runtuhnya atap stadion PON
Merdeka.com - Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) diminta menelusuri runtuhnya atap stadion tenis Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012, Riau. Sebab, salah satu venue PON itu roboh sebelum dipakai.
"Kami meminta BPKP untuk menelisik lebih jauh atas insiden tersebut. Rasanya sulit diterima logika publik, venue yang belum difungsikan namun telah mengalami kerusakan," jelas anggota Komisi X DPR dari Fraksi PPP, Reni Marlinawati, dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (6/9).
Reni menilai, robohnya kanopi venue stadion Tenis PON sangat mengejutkan dan sulit dibayangkan. Jika peristiwa itu terjadi saat PON tengah berlangsung bisa berakibat fatal bagi para penonton maupun atlet yang tengah bertanding.
"Kami minta pemerintah untuk memeriksa seluruh venue yang ada di arena penyelenggaraan PON. Jangan menganggap selesai pembangunan kelengkapan PON karena gedung telah berdiri, tapi kelengkapan-kelengkapan lainnya juga harus selesai dan tidak bermasalah," kata Reni.
Terkait itu, Komisi X berencana melakukan kunjungan kerja untuk melihat secara langsung tragedi yang menimpa dua orang pekerja mengalami luka-luka. "Komisi X rencananya pada tanggal 11-13 akan melakukan kunjungan spesifik ke lokasi PON," pungkasnya.
Sebelumnya, atap stadion tenis PON 2012 runtuh. Akibatnya, dua orang pekerja proyek mengalami luka-luka karena tertimpa reruntuhan.
Informasi sejumlah warga di sekitar lokasi, peristiwa terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis (6/9). Selain itu, peristiwa itu juga mengakibatkan satu unit mobil kontingen PON asal Sumatera Utara bernomor polisi BK 18 QD rusak karena tertimpa.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Penuhi Rasa Keadilan, KPK Banding Atas Vonis Eks Komisaris Wika Beton
Hakim kemudian menjatuhkan vonis 5 tahun penjara terhadap terdakwa.
Baca SelengkapnyaBPK Serahkan Laporan Dugaan Korupsi di Pembiayaan Ekspor LPEI, Kerugian Negara Rp81 Miliar
Laporan kedua terkait PKN atas bantuan dana pemerintah kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat pada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Baca SelengkapnyaKapolri Minta Anggota Jaga TPS Perhatikan Kesehatan KPPS
Perintah itu guna mencegah terulangnya tragedi kelam saat Pemilu 2019.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPK Dikabarkan Operasi Tangkap Tangan di Sidoarjo, Sejumlah ASN Diamankan
Walaupun sudah mengamankan sejumlah pihak, namun belum ada keterangan dari KPK.
Baca SelengkapnyaJawab Desakan Tiga Eks Petinggi KPK Agar Firli Bahuri Ditahan, Polri Ungkap Masih Penguatan Berkas Perkara
Desakan tiga mantan pimpinan KPK itu disampaikan dengan menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaPKS Temukan Dugaan Penggelembungan Suara Terstruktur di Depok: Usut Aktornya!
Dugaan penggelembungan suara yang terjadi di Depok memicu protes dan unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaTukang Pangkas di Demak Ditemukan Tewas, Polisi Pastikan Dibunuh
Pelanggan menemukan korban dalam posisi duduk di kursi pangkas. Dia tidak bergerak.
Baca SelengkapnyaAkibat Ada Peristiwa Penembakan di Puncak Jaya Papua, Masyarakat Rela Antre Beli BBM Meskipun Mahal Rp100/Liter
Warga Puncak Jaya mengalami kelangkaan BBM karena adanya penembakan oleh KKB dan jalanan yang terputus akibat longsor.
Baca SelengkapnyaDewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan
Meski demikian dari informasi yang dihimpun jika inisial Jaksa KPK itu adalah TI yang diduga memeras saksi dalam sebuah kasus sebesar Rp 3 miliar.
Baca Selengkapnya