Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BNPT Minta Pemerintah Beri Kesempatan Kedua Mantan Kombatan ISIS

BNPT Minta Pemerintah Beri Kesempatan Kedua Mantan Kombatan ISIS Kepala BNPT datangi Komnas HAM. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius menganggap pemerintah perlu memberikan kesempatan kedua bagi mantan kombatan ISIS yang masih terjebak di Suriah.

Menurut pertimbangan Suhardi, potensinya akan lebih kecil bilamana pemerintah Indonesia memulangkan mereka kembali ke Tanah Air, dibandingkan dengan opsi lainnya.

"Jangan dengan kekerasan juga semuanya, kenapa? Kekerasan itu menimbulkan kebencian-kebencian baru. Sesuatu yang keras kita hantam saja hancur dia, tapi pecahannya akan jadi sel-sel baru," kata Suhardi di Gedung Tempo Institute, Palmerah Jakarta Selatan, Selasa (9/7).

Suhardi memandang, cara-cara kekerasan untuk melawan ideologi kekerasan tidak akan berhasil. Ia lebih optimis mengendapkan pendekatan yang lembut kepada mantan kombatan tersebut.

"Konsep saya, masuk kita pelan-pelan, kita lembutkan mereka dari dalam. Jangan dihancurkan, dihancurkan betul hancur tapi pecahannya akan menjadi sel-sel baru," ucapnya.

Suhardi dan BNPT juga mengupayakan supaya para mantan kombatan tersebut terus dimonitor jika memang sudah kembali ke Indonesia. Ciptakan lingkungan yang kondusif, di mana ideologi yang meracuni mereka tidak bisa bernapas.

Karena menurutnya, deradikalisasi tidak bisa dilakukan dengan setahun atau dua tahun, apalagi bulanan. Akan tetapi membutuhkan waktu yang cukup panjang.

"Sentuhan kita deradikalisasi di dalam dan luar lapas, termasuk keluarganya. Jangan dilepas, pemerintah daerah juga tolong jemput mereka. Kasih akses, kalau nakal kita jembut lagi," katanya.

"Kita isolasi dulu sampai kita yakin bisa kita lepas," imbuhnya.

Kata Suhardi, perdebatan mengenai apakah layak para mantan kombatan ISIS itu balik ke Indonesia semestinya tidak mengesampingkan fakta bahwa mereka juga manusia. Terlebih lagi mereka juga memiliki sanak saudara di Indonesia.

"Coba kita berempati, kalau itu keluarga teman-teman di sini apakah setuju?" tanyanya.

Ditambah, ada juga sebagian dari mereka yang merupakan anak-anak dan perempuan.

"Ini tidak mudah, ini bukan sekadar memulangkan orang," tutup Suhardi.

Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya
Bersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror

Bersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror

Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Empat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim

Empat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim

Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.

Baca Selengkapnya
Istana: Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024 Harus Diuji, Agar Tak Jadi Narasi Penggiringan Opini

Istana: Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024 Harus Diuji, Agar Tak Jadi Narasi Penggiringan Opini

Istana mempersilakan masyarakat melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila memang ada kecurangan dalam proses Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Tak Bahas Hak Angket, Istana Minta Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Tak Dispekulasikan ke Mana-Mana

Tak Bahas Hak Angket, Istana Minta Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Tak Dispekulasikan ke Mana-Mana

Ari menyebut pertemuan tersebut juga merupakan permintaan dari para menteri PKB.

Baca Selengkapnya