Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BNPB sebut relawan asing yang dipulangkan dari Palu masuk dengan dokumen palsu

BNPB sebut relawan asing yang dipulangkan dari Palu masuk dengan dokumen palsu Gempa di Palu. ©2018 AFP PHOTO/MUHAMMAD RIFKI

Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah Warga Negara Asing (WNA) yang masuk wilayah Kota Palu, Sulawesi Tengah. Mereka yang masuk itu mengaku sebagai relawan dari China, Nepal, Meksiko, dan Australia yang kemudian mereka dikembalikan ke negaranya masing-masing.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, awal mula pemulangan itu ketika delapan orang WN China sampai di Makassar pada 7 Oktober 2018 lalu. Delapan orang itu mengaku telah mendapatkan undangan dari Bupati Sigi dengan menunjukkan surat yang diduga palsu.

Oleh karena itu, mereka pun dilarang untuk melanjutkan perjalanannya meski pada akhirnya mereka tetap melanggarnya.

"Sudah kita lihat suratnya kondisinya, kita khawatir, masih diragukan asli atau tidak. Nah, kita sinyalir suratnya palsu. Kemudian petugas di Makassar sudah memperingatkan untuk tidak ke Palu, ternyata tiga relawan asing tadi tetap ke Palu menggunakan jalur darat," kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Kamis (11/10).

BNPB pun tak tinggal diam, pihaknya pun langsung melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Bupati Sigi untuk mengonfirmasi terkait undangan untuk para relawan dari China tersebut. Saat diketahui tidak benar, mereka pun diminta untuk meninggalkan wilayah Palu.

Lalu, ketika WN asal China diminta untuk meninggalkan Palu. Ternyata, saat itu juga datang 14 WNA yang terdiri dari 5 orang Nepal, 8 orang Meksiko, dan satu orang Australia. Mereka pun telah ditolak dari Kota Palu.

"Dengan alasan tidak memiliki mitra lokal yang berbentuk organisasi. Kedua, tidak memiliki barang bantuan yang ditetapkan pemerintah Indonesia (transportasi udara, genset, tenda, water treatment), tidak pernah mengajukan surat tertulis di Kemenlu atau Kedubes masing-masing," jelasnya.

Setelah itu, 14 WNA itu langsung diantar ke Balikpapan dengan menggunakan pesawat hercules milik Malaysia. Hal itu dilakukan agar mereka dapat menghubungi Kemenlu yang berada di posko Balikpapan guna mengajukan permohonan tertulis untuk masuk ke Kota Palu.

Dengan adanya hal tersebut, Sutopo pun mengimbau kepada para relawan asing agar memiliki izin dan membawa bantuan sesuai yang dibutuhkan Indonesia. Dan beberapa dari mereka ternyata menggunakan visa turis ketika datang dan ingin ke Kota Palu.

"Ya kita terima kasih atas keinginan membantu masyarakat di Sulteng yang terkena bencana, tetapi dalam bantuan tadi selalu ada aturan mainnya. Bukan hanya di Indonesia, di negara-negara lain juga diberlakukan seperti itu," katanya.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.

Baca Selengkapnya
Pemudik Disarankan Pulang Lebih Awal, Jumat atau Sabtu Pekan Ini

Pemudik Disarankan Pulang Lebih Awal, Jumat atau Sabtu Pekan Ini

Karena dua hari itu masih sepi sehingga pemudik bisa lebih nyaman menempuh perjalanan pulang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gelapkan Pajak dan Sembunyi di Bali, Bule Rusia Dideportasi

Gelapkan Pajak dan Sembunyi di Bali, Bule Rusia Dideportasi

Petugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.

Baca Selengkapnya
Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024

Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024

Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya

Baca Selengkapnya
Sosok Awan, Bocah Tewas Dibanting Ayah Dikenal Dekat dengan PPSU dan Bercita-Cita jadi Petugas Damkar

Sosok Awan, Bocah Tewas Dibanting Ayah Dikenal Dekat dengan PPSU dan Bercita-Cita jadi Petugas Damkar

Ibunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Rekomendasikan Pemungutan Suara Lanjutan pada 26 TPS di Palembang

Bawaslu Rekomendasikan Pemungutan Suara Lanjutan pada 26 TPS di Palembang

Bawaslu Palembang merekomendasikan pemungutan suara lanjutan (PSL) pada 26 TPS lantaran ditemukan masalah mendasar saat pemilu 14 Februari lalu.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia

Ini Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia

Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.

Baca Selengkapnya