BNPB: Rumah Rusak Akibat Gempa Banten Tidak Memenuhi Standar
Merdeka.com - Gempa berkekuatan magnitudo 6,9 di Banten menyebabkan ratusan rumah di wilayah kabupaten Pandeglang dan Lebak rusak. Dua orang dikabarkan meninggal dunia akibat bencana tersebut.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan rumah yang mengalami rusak berat karena kondisi bangunan tidak memenuhi standar. Dia menemukan rumah yang tidak ada tulang besi.
"Membandingkan gempa Banten ini dengan Halmahera Selatan yang sama skala richter meskipun ada pemutakhiran 6,9 tapi kerusakan dampak gempa di Halsel itu lebih parah karena rumah mengalami rusak berat lebih dari 1.000 bangunan," katanya saat meninjau daerah yang terdampak gempa di Kecamatan Mandalawangi Pandeglang, Banten, Sabtu (3/8).
Dia menegaskan, potensi gempa yang disampaikan para pakar dan peneliti di bagian selatan Banten itu bukan hoaks. Bencana gempa bisa terjadi kapan saja dan belum ada alat yang bisa mengetahui kapan waktu pasti gempa.
"Makanya potensi ini harus kita awasi agar masyarakat wilayah selatan pulau Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah serta Banten itu selalu siap," ujarnya.
Doni mengatakan, pemerintah sedang berusaha memaksimalkan sistem deteksi dini di semua wilayah selatan Banten yang rawan terjadi bencana gempa dan tsunami.
Namun, menurut Doni dengan luas pantai 192.000 KM lebih di Banten. Dengan anggaran yang ada, tidak dapat terpasang secara keseluruhan. Maka perlu dilakukan penerapan kearifan lokal di masyarakat dalam penanganan bencana.
"Perlu dilakukan Lokal wisdom begitu ada gempa goncangan kuat dan lama tidak perlu peringatan dini. Setiap orang harus mencari tempat yang aman dan desa harus membangun tempat yang aman," katanya.
Sayangnya, dia mengungkapkan, dari semua masyarakat yang terdampak gempa di Kabupaten Pandeglang belum pernah mendapatkan pelajaran dan sosialisasi mitigasi bencana.
"Dari semua masyarakat saya tanya belum pernah latihan simulasi, mereka mengatakan linmas saja (mendapatkan pelatihan)," ujarnya.
BNPB akan menyusun konsep simulasi yang melibatkan keluarga, karena, kata Doni, yang terdampak langsung adalah mereka.
"Jadi tidak cukup ditingkatan pejabat tapi semua keluarga mengikuti latihan. Karena terdampak langsung adalah keluarga," tutupnya.
Sebelumnya BMKG mengeluarkan data sejumlah wilayah yang berada dalam status siaga dan waspada usai gempa M 6,9 di Banten. Namun pada pukul 21.35 peringatan tersebut dicabut, setelah memantau tinggi air selama dua jam.
Lokasi gempa tadi malam berada di 7.54 LS,104.58 BT (147 kilometer Barat Daya Sumur-Banten) dengan Kedalaman 10 kilometer. Gempa ini dirasakan cukup kuat hingga Bandung dan Jabodetabek.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaRafik mengatakan hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat kejadian tersebut. "Kerusakan belum ada laporan.
Baca SelengkapnyaRatusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hujan disertai angin kencang di Depok menyebabkan sejumlah rumah mengalami karena ambruk.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca SelengkapnyaGempa berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang Jepang pada Senin (1/1).
Baca SelengkapnyaWen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaGuncangan gempa bumi tersebut terasa sampai Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca Selengkapnya