BNPB kembali temukan kebakaran hutan dan lahan di Riau
Merdeka.com - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kembali terjadi di Riau, akibatnya titik api terpantau sebanyak 30 titik, sementara titik panas atau hotspot dari hasil pengamatan satelit Terra dan Aqua BMKG ditemukan 118 titik panas di Pulau Sumatera, dan 75 titik panas diantaranya terdapat di Riau.
Kepala Bidang Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat Agus Wibowo kepada merdeka.com mengatakan, berdasarkan pengamatan satelit Terra dan Aqua dari BMKG Rabu (16/7) pukul 07.00 WIB, titik panas di Riau mengalami kecenderungan peningkatan. Sebanyak 75 titik panas terpantau di 10 area Kabupaten. Dan untuk titik api ada 30 titik.
"Di kabupaten Kuansing, kabupaten Rohul, kabupaten Siak, dan kabupaten Inhu masing-masing tercatat 1 titik panas, di Kabupaten Kampar 3 titik panas sedangkan di Kotamadya Dumai dan kabupaten Inhil masing-masing 4 titik panas," kata Agus.
Sementara itu, lanjut Agus, di Kabupaten Pelalawan tercatat ada 7 titik panas dan di kabupaten Bengkalis ada 19 titik panas, serta titik panas terbanyak berada di Kabupaten Rohil yaitu 34 titik.
"Untuk titik api sendiri, ada 30 titik api yang berada di 4 area Kabupaten, antara lain Kotamadya Dumai dan Kabupaten Pelalawan sebanyak 1 titik api, di Kabupaten Bengkalis ada 5 titik api, dan terbanyak di Kabupaten Rohil dengan 23 titik api," terang Agus.
Padahal, Satu hari sebelumnya, Selasa (15/7) sore, hanya terdapat sekitar 12 titik api di Riau, yaitu di Kotamadya Dumai dan Kabupaten Pelalawan masing-masing 1 titik api, Kabupaten Bengkalis 4 titik api, serta Kabupaten Rohil sebanyak 6 titik api.
Lonjakan titik api maupun titik panas di sejumlah kawasan Riau, masih disebabkan oleh adanya peningkatan suhu akibat dari cuaca panas yang masih melanda kawasan Riau secara umumnya.
"Sejauh ini, upaya pemadaman dengan bom air untuk memadamkan api masih terus diupayakan, dengan turut dibantu oleh upaya pemadaman darat," jelas Agus.
"Cuaca Riau diperkirakan masih akan cerah, dengan peluang hujan intensitas ringan dan bersifat lokal masih berpotensi terjadi pada malam hari, di wilayah Riau Bagian Pesisir Timur, Barat dan Selatan," pungkas Agus.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaMotifnya untuk membuka lahan atau untuk menanam bibit kelapa sawit seluas 3 hektare.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaSungai atmosfer ini memiliki lebar berkisar antara 400 hingga 600 kilometer dan biasanya terbentuk di lautan tropis.
Baca SelengkapnyaSelain dikelilingi lembah perbukitan dan muara sungai, pantai tersebut turut menjadi habitat bagi banyak kerbau.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaAirnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaWarga dan wisatawan dilarang berenang karena berpotensi terseret.
Baca Selengkapnya