BMKG minta waspadai kenaikkan rob saat 'super blue blood moon'
Merdeka.com - Fenomena Gerhana Bulan Total dan super blue blood moon pada Rabu (31/1) berpotensi menaikkan limpasan air laut ke daratan. Kepala Stasiun Klimatologi Klas I BMKG Kota Semarang Tuban Wiyoso mengatakan saat Gerhana Bulan Total terjadi nanti ketinggian air rob menuju daratan naik 10 sentimeter, menjadi 100 sentimeter sampai 110 sentimeter.
Menurutnya naiknya air rob lantaran pada saat bersamaan juga terdapat supermoon. Kenaikan air rob patut diwaspadai masyarakat pesisir jalur pantura, termasuk Kota Semarang karena dikhawatirkan bisa mengganggu aktivitas di jalan raya.
"Fenomena Gerhana Bulan Total pada akhir Januari bertepatan dengan munculnya supermoon di atas langit Jawa Tengah. Kita semua tentunya bisa melihat penampakannya melalui media-media tertentu. Namun, ada baiknya warga mewaspadai hal ini karena ketinggian banjir rob mengalami kenaikan dibanding kondisi normal," ungkap Tuban, Selasa (30/1).
Ia menyatakan kejadian ini merupakan fenomena langka mengingat dalam sebulan terakhir terjadi dua kali.
"Dan ini termasuk istimewa menurut kami karena hanya muncul 19 tahun sekali. Jarak koordinat antara bulan dengan bumi saat Gerhana Bulan Total berada pada titik terdekat," ujar Tuban.
Berdasarkan data yang diperoleh dari BMKG, Gerhana Bulan Total terakhir kali muncul di Indonesia pada 36 tahun silam tepatnya tanggal 30-31 Desember 1982. Masyarakat diharapkan melihat atau mengamati fenomena ini dan bukan dijadikan sesuatu yang menakutkan.
Pengamatan Gerhana Bulan Total dapat dilihat secara ideal dari daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur hingga daerah barat Sumatera. Termasuk kawasan Samudera Hindia karena merupakan zona bulan terbit saat fase gerhana berlangsung.
Selain itu, lokasi yang ideal untuk pengamatan gerhana terletak di Observatorium Boscha Lembang, Pulau Seribu, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Planetarium, Museum Fatahilah, Kampung Betawi, Satu Babakan, serta Bukit Tinggi. Selain itu juga dilakukan pengamatan di 21 titik pengamatan hilal. Bahkan, di Makasaar dan Jam Gadang Bukit Tinggi pun terdapat event nonton bersama super blue blood moon.
Tuban juga menuturkan bahwa saat Gerhana Bulan Total, para nelayan tetap diminta meningkatkan kewaspadaan. Sebab, di perairan Laut Jawa ketinggian ombak laut mencapai 2,5 meter.
"Tetap berhati-hati jika ada perubahan cuaca yang ekstrem," kata Tuban.
Bahkan, ia menambahkan tinggi ombak laut selatan atau Samudera Hindia maksimal bisa sampai 6 meter.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG Sebut Masih Terjadi 193 Kali Gempa Susulan di Laut Tuban, Ini Imbauan Bupati
Kalau ada berita-berita jalan rusak berat, rumah tingkat roboh, sampai ada gelombang laut naik ke daratan, dipastikan itu hoaks dan tidak benar.
Baca SelengkapnyaAda Supermoon 9 April 2024, Waspada Potensi Banjir Rob di Beberapa Wilayah
Dwikorita menjelaskan, banjir rob periode Lebaran diprediksi terjadi pada 1-13 April di beberapa wilayah pesisir Indonesia
Baca SelengkapnyaBMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Laut Selatan Banten Malam Ini
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaBMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi
Rentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaFenomena Bulan Purnama, Waspada Banjir Rob di Sebagian Sumbar pada 28-29 Maret
wilayah Pesisir Pantai Sumatera Barat pasang maksimum diprediksi berkisar 1,1 hingga 1,3 meter dari permukaan laut
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumedang M4,8: Ada Sesar Baru Belum Pernah Terpetakan
Wilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca SelengkapnyaMenyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Baca SelengkapnyaSisi Lain Suku Bajo di Kepulauan Togean, Menyelam di Laut hingga Kedalaman 70 Meter dengan Satu Tarikan Napas
Dulu nenek moyang mereka hidup nomaden di atas perahu.
Baca Selengkapnya