BMKG: Badai tropis belum tentu hujan lebat, bisa saja angin
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah bakal ada badai tropis yang akan melanda DKI Jakarta dalam waktu dekat ini. Sebab, bila hal itu terjadi, BMKG dapat melihatnya dalam seminggu ke depan.
"Belum ada tanda-tandanya. Kalau ada tanda-tandanya BMKG sudah tahu dalam tujuh hari," kata Kepala Bidang Peringatan Dini BMKG, Achmad Zakir di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Senin (20/1).
Zakir menjelaskan, badai tropis memang sering terjadi saat musim penghujan. Biasanya mereka akan beranjak dari wilayah selatan Indonesia.
Topik pilihan: Banjir Manado | Banjir Pantura
"Secara klimatologis pada bulan musim penghujan. Memang posisinya ada di selatan. Biasanya bisa saja di laut Arafuru, selatan Jawa, barat daya Sumatera, itu secara klimatologi. Untuk tumbuh, saat ini belum ada di selatan khatulistiwa," ungkapnya.
Menurutnya, badai tropis tidak selalu berupa hujan yang lebat. Sebab, tergantung posisi di mana kejadian itu melanda.
"Tergantung, badainya ada di mana, tidak bersifat linier. Badai tropis belum tentu hujan lebat, bisa saja angin saja," ungkapnya.
Selain itu, dirinya menuturkan, ada beberapa syarat tumbuhnya badai tropis. "Kita pantau suhu lautnya harus panas, minimal 27 derajat. Setelah itu tekanannya, tekanan yang kita curigai 1000. Anginnya utara-selatan memenuhi syarat apa nggak. Angin lapisan atasnya, kita liat satelit, dan lain-lain," terangnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan
BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaBMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BMKG Ungkap Pemicu Munculnya Puting Beliung di Rancaekek Bandung
Penyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca SelengkapnyaHujan di Jakarta Merata Sejak Pagi Hari Ini, Bagini Penjelasan BMKG
Meningkatnya frekuensi hujan diakibatkan adanya aktivitas Monsun Asia Musim Dingin
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumedang M4,8: Ada Sesar Baru Belum Pernah Terpetakan
Wilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca Selengkapnya9 Daerah Status Siaga dan Waspada Dampak Cuaca Ekstrem, Ini Daftar Wilayahnya
Potensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaTragis! Balita di Tangerang Meninggal Usai Tangannya Dipatuk Kobra Saat Bermain di Rumahnya
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tidak tertolong
Baca SelengkapnyaKepala BMKG Sebut Data Kelautan yang Akurat dan Andal Penting untuk Hadapi Perubahan Iklim
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menilai saat ini kondisi bumi mengkhawatirkan dan tidak mudah diprediksi.
Baca Selengkapnya