Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BKSDA Sumsel Catat 38 Satwa Gagal Diselundupkan Mati, 11 Kena Flu Burung

BKSDA Sumsel Catat 38 Satwa Gagal Diselundupkan Mati, 11 Kena Flu Burung Petugas menyita 118 satwa liar dari kendaraan pengangkutnya. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan mengembalikan puluhan satwa dilindungi yang gagal diselundupkan ke Thailand. Dari awalnya sebanyak 114 ekor, kini hanya tersisa 76 ekor saja.

Pengiriman dilakukan melalui Terminal Kargo Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Selasa (5/10). Rencananya akan transit di Cengkareng dan kemudian disebar ke Papua, Papua Barat, dan Maluku.

Kepala BKSDA Sumsel Ujang Wisnubarata menjelaskan, 76 ekor yang tersisa tidak sepenuhnya dapat dikembalikan ke habitatnya. Sebab, 11 ekor di antaranya terinfeksi flu burung berdasarkan PCR Avian Influenza (PCR-AI) oleh Balai Veteriner Lampung.

"Dari 114 ekor, 38 ekor di antaranya mati dan 11 terinfeksi flu burung," ungkap Ujang, Selasa (5/10).

Hewan-hewan yang terinfeksi adalah burung Nuri Ara Besar. Guna menghindari virus tersebut berdampak ke manusia, burung-burung tersebut langsung dimusnahkan.

"Langsung kita musnahkan agar tidak membahayakan manusia dan menular ke hewan lain," ujarnya.

Dia mengatakan, kerugian negara dari penyelundupan itu mencapai Rp1,3 miliar berdasarkan harga di pasar internasional. Sementara harga pasar gelap lokal sekitar Rp300 juta.

"Pasar gelap internasional harganya naik tiga kali lipat, itu dari informasi yang kami gali," kata dia.

Sementara 65 ekor satwa dilindungi yang disebar beragam macam. Yakni 33 ekor yang dikirim ke Papua seperti dua jenis ayam Mambruk Viktoria dengan sebaran habitat Jayapura, Biak, pulau Yepen hingga Nabire. Lalu tiga ekor Kasturi kepala hitam dengan sebaran Bovendigul, Asmat hingga Mimika. Dua ekor Kakak Tua Raja, 17 ekor Soa Payung dengan habitat Merauke, dan 9 ekor Kadal Panama (tidak dilindungi).

Tujuan Papua Barat dikirimkan empar ekor Nuri Hitam dengan habitat di sepanjang pesisir hingga Semenanjung Onin. Sementara tujuan Maluku, ada 13 Kasturi Ternate dengan habitat di Maluku Utara, enam ekor Kakak Tua Maluku dengan sebaran Maluku selatan, dan sembilan ekor kadal Panama (tidak dilindungi).

"Semua hewan itu endemik Indonesia Timur. Kita kembalikan ke habitatnya agar tidak punah," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi mengungkap penyelundupan ratusan satwa beragam jenis yang dilindungi asal Papua ke Thailand. Pengungkapan kasus ini berawal dari kecurigaan petugas terhadap mobil jenis HiAce nomor polisi terparkir di pinggir Jalan Soekarno Hatta Palembang beberapa waktu lalu. Penggeledahan pun dilakukan karena pengemudinya tidak berada di tempat.

Petugas menemukan beragam jenis satwa dilindungi. Seperti burung kakaktua raja sebanyak 6 ekor, kakatua jambul orange (7 ekor), burung buri kepala-hitam (10 ekor dan 1 sudah mati), burung mambruk (2 ekor), nuri mazda (22 ekor), nuri hitam (17 ekor), dan nuri bayan (22 ekor).

Kemudian kadal Panama (20 ekor), soa payung (20 ekor), sugar glider (7 ekor), bajing (6 ekor dan 1 albino) dan garangan (2 ekor). Hewan-hewan itu dikurung dalam sangkar di bagian belakang mobil.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tragis 2 Siamang Kurus Kering Akibat Dipelihara Warga, BKSDA Sumsel Turun Tangan Evakuasi
Tragis 2 Siamang Kurus Kering Akibat Dipelihara Warga, BKSDA Sumsel Turun Tangan Evakuasi

Dua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan

Baca Selengkapnya
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.

Baca Selengkapnya
Kelelahan Selesai sampai Dini hari, 5 Petugas KPPS di Tangsel Dibawa ke Rumah Sakit
Kelelahan Selesai sampai Dini hari, 5 Petugas KPPS di Tangsel Dibawa ke Rumah Sakit

Meski perhitungan berlangsung hingga dini hari keesokan harinya para petugas tersebut sampai saat ini dalam kondisi sehat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Karhutla Sumsel Meluas, Api Bermunculan di Wilayah Tiga Kabupaten
Karhutla Sumsel Meluas, Api Bermunculan di Wilayah Tiga Kabupaten

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.

Baca Selengkapnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya

situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Mencekam, Makam Kuno Ini Berisi Sisa-Sisa Tulang Bocah Berusia 3.000 Tahun Bersama Kerangka Kuda Berhias Kalung Perunggu
Mencekam, Makam Kuno Ini Berisi Sisa-Sisa Tulang Bocah Berusia 3.000 Tahun Bersama Kerangka Kuda Berhias Kalung Perunggu

Mencekam, Makam Kuno Ini Berisi Sisa-Sisa Tulang Bocah Berusia 3.000 Tahun Bersama Kerangka Kuda Berhias Kalung Perunggu

Baca Selengkapnya
Dampak Karhutla Meluas, Udara di Palembang Mulai Tidak Sehat
Dampak Karhutla Meluas, Udara di Palembang Mulai Tidak Sehat

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.

Baca Selengkapnya
Bintang Tertua di Alam Semesta Ditemukan, Berada di Dekat Galaksi Bima Sakti
Bintang Tertua di Alam Semesta Ditemukan, Berada di Dekat Galaksi Bima Sakti

Penemuan ini memberikan perspektif unik tentang proses pembentukan elemen-elemen awal di galaksi selain Bima Sakti

Baca Selengkapnya
Cegah Karhutla Meluas, Cuaca Wilayah Sumsel Dimodifikasi Selama 10 Hari
Cegah Karhutla Meluas, Cuaca Wilayah Sumsel Dimodifikasi Selama 10 Hari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.

Baca Selengkapnya