Merdeka.com - Bareskrim Mabes Polri rupanya angkat tangan dalam mengungkap kasus video porno mirip anggota DPR yang menghebohkan awal tahun 2012 yang lalu. Badan Kehormatan (BK) DPR pun segera mengambil alih kasus ini.

Bareskrim beralasan, digital forensik atau alat yang digunakan untuk memeriksa secara valid akan kebenaran video mesum yang diduga diperankan oleh Anggota Komisi IX DPR Karolin Margret Natasa itu tidak bisa terbaca.

Oleh karena itu, Badan Kehormatan (BK) DPR mengambil langkah cepat untuk segera mengungkap kasus itu. Rencananya, minggu ini BK DPR akan memanggil ahli telematika untuk memastikan kebenaran siapa pemeran video porno itu.

"Ada peluang (panggil ahli), karena di Bareskrim ternyata tidak bisa dibaca. Sebenarnya dulu yakin final di Bareskrim, karena mereka punya alat canggih digital forensik, tapi di Bareskrim video enggak bisa dibaca," kata Anggota BK DPR Ali Maschan Moesa di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/2).

BK sendiri, kata dia, telah menerima surat dari Bareskrim yang isinya bahwa digital forensik tidak bisa membaca video tersebut. Oleh sebab itu, tambahnya, agar BK dapat mengambil keputusan yang benar, minggu ini pihaknya akan kembali mengundang pakar telematika.

"Surat Bareskrim bunyinya begitu, gambar enggak bisa dibaca. Jadi kita mengembalikan kehormatan KMN enggak ada dasarnya, memberi sanksi juga enggak bisa karena videonya enggak bisa dibaca," terangnya.

Kasus skandal video porno yang diduga anggota DPR masih gelap

Mabes Polri angkat tangan soal video porno mirip Karolin

Bagaimana jika pakar telematika juga tidak bisa membuktikan video tersebut? "Kita ikhtiar dan khusnuzon saja, karena kita harus ambil keputusan," tandasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pertengahan tahun lalu, masyarakat dikejutkan dengan beredarnya kasus video porno yang diduga diperankan oleh Politisi asal PDI Perjuangan Karolin Margret Natasa.

BK DPR sendiri sudah menyerahkan sepenuhnya kepada Mabes Polri. Namun, hingga kini kasus tersebut seperti hilang ditelan bumi. Karena itu, agar kasus ini jelas, BK DPR akan kembali gelar sidang kode etik terkait kasus ini minggu depan.

Karolin sendiri sudah berkali-kali membantah bahwa wanita yang memerankan video mesum itu bukan dirinya.