Bisakah Jokowi bangun LRT di seluruh kota besar Indonesia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana akan membangun Light Rail Transit (LRT) di kota-kota besar Indonesia. Bahkan, di saat pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah yang belum juga rampung yakni pembangunan Mass Rapid Transit (MRT), Jokowi yakin bisa menyelesaikan semua proyek di bawah kepemimpinannya.
Namun, rencana pembangunan LRT yang diusung Jokowi ini menjadi polemik. Penolakan pun disampaikan oleh beberapa pihak. Termasuk, nasib rampung apa tidaknya proyek tersebut masih jadi tanda tanya besar.
Menanggapi hal itu, pemerhati transportasi Jakarta, Azas Tigor Nainggolan menganggap pembangunan LRT tidak perlu dilakukan pemerintah. Sebab, saat ini Indonesia masih memiliki banyak persoalan terkait alat transportasi yang harus diselesaikan.
"Untuk saat ini tidak perlu, masih ada masalah yang harus diselesaikan pemerintah semisal angkutan umum itu harus diperbaiki, jangan ada lagi mogok, tiba-tiba kebakaran. Itu dululah diperbaiki," kata Azas saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (13/7).
Azas tak membantah jika pembangunan LRT bisa diselesaikan oleh pemerintah. Namun, dia masih mempertanyakan kota yang menjadi target proyek itu benar-benar membutuhkan LRT apa tidak.
Terlebih, Jakarta yang masuk dalam target pembangunan LRT dinilai dia merupakan hal yang keliru. Bukan tanpa alasan penilaian itu disampaikannya, Azas menilai kendaraan umum di Jakarta memiliki tingkat kenyamanan dan keamanan yang cukup rendah.
"Persoalan bisa pasti bisa (membangun LRT di kota besar), tapi masalahnya setiap daerah membutuhkan pembangunan dari LRT itu engga. Saya rasa buat sekarang engga perlu," ujarnya.
Selain itu, Azas tak mengelak jika perkembangan transportasi di Indonesia harus mengalami perubahan dan mampu bersaing dengan negara asing. Apa lagi, kemajuan alat transportasi mampu mendongkrak perekonomian Indonesia.
Kendati demikian, dia kembali menegaskan pembangunan proyek megah dari alat transportasi di Indonesia tidak perlu dilakukan sekarang. Mengingat, alat transportasi di tanah air masih banyak yang harus diperhatikan.
"Memang itu keperluan kita tapi engga bisa sekarang, waktu pembangunan LRT untuk kita belum cukup buat sekarang," jelasnya.
Azas menjelaskan alasannya menolak pembangunan LRT. Dia berpendapat pemerintah harus lebih memperhatikan alat transportasi yang sudah ada di Indonesia.
"Kita punya busway, Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, dan sekarang lagi tahap pengerjaan MRT. Jadi saya rasa engga perlu lagi," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaAnggaran infrastruktur ini juga akan digunakan untuk membangun infrastruktur di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pembangunan MRT Fase 2A sudah mencapai 28,4 persen atau lebih dari yang ditargetkannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diharapkan pengguna dapat mengandalkan LRT Jabodebek sebagai pilihan transportasi yang tepat waktu dan nyaman.
Baca SelengkapnyaMasyarakat memiliki peran penting dalam keberlangsungan LRT Jabodebek termasuk ikut menjaga keamanan.
Baca SelengkapnyaSalah satunya, menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta di Sumbar
Baca SelengkapnyaMulai dari tas, perangkat elektronik, uang tunai uang elektronik, hingga aksesoris pribadi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi telah berencana untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaMana lebih besar antara gaji PNS dan gaji PPPK atau biasa disebut PNS 'part time'
Baca Selengkapnya