Biadab, sudah dibantu pria ini malah perkosa anak SD di tengah sawah
Merdeka.com - Unit Reserse dan Kriminal Polsek Rejotangan, Jawa Timur menangkap seorang pemuda bernama Fery Hermawan(23), karena diduga sebagai pelaku perkosaan tunggal terhadap seorang siswi SD berinisial N (11), Kamis (29/1) siang.
"Pelaku kami tangkap setelah menerima laporan dari keluarga korban dan mendapatkan ciri-ciri dimaksud," kata Kapolsek Rejotangan, AKP Alpo Gohan di Tulungagung, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (31/1).
Fery yang telah beristri dan dikaruniai seorang anak, kini mendekam di tahanan Mapolres Tulungagung. Kasusnya dilimpahkan dari Polsek Rejotangan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) karena korbannya masih di bawah umur.
"Di hadapan penyidik UPPA, pelaku sudah mengakui semua perbuatannya sehingga langsung kami tetapkan sebagai tersangka," ungkapnya.
Fery dijerat dengan pasal 81 ayat 2 jo ayat 1 Undang-undang nomor 23 tahun 2002 KUHP tentang Perlindungan terhadap Anak, dengan ancaman hukuman 15 tahun kurungan penjara.
Alpo memaparkan, insiden perkosaan terjadi ketika korban bersama temannya melintas di area persawahan Desa Jatidowo, Kecamatan Rejotangan, sepulang dari sekolah. Saat itu, korban N dimintai tolong oleh pelaku untuk membantunya menurunkan rumput dari sepeda motornya.
"Korban membantu pelaku menurunkan rumput dari atas sepeda motor milik pelaku," paparnya.
Suasana persawahan yang sepi rupanya dimanfaatkan Fery untuk berbuat jahat. Di tempat itu, korban N diperkosa. Temannya yang mengetahui hal itu berhasil kabur.
"Selain memperkosa, pelaku juga mengambil anting emas milik korban dan menjualnya ke sebuah toko emas di Pasar Rejotangan," terang Alpo.
Sehari setelah kejadian, polisi yang telah mendapat pengaduan perkosaan berhasil membekuk Fery di sebuah warung kopi di Kecamatan Rejotangan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaKapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaAFA leluasa masuk rumah keluarga korban karena masih tetangga dekat kemudian diam-diam memasukkan sianida ke gelas kopi.
Baca SelengkapnyaPolres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaBerikut potret perwira polisi pamer otot bareng pensiunan Jenderal eks Kapolri.
Baca SelengkapnyaKomjen Polisi Wahyu Widada lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Dia menjadi lulusan terbaik serta meraih Adhi Makayasa.
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca Selengkapnya