Besok, pemerintah putuskan perpanjangan status tanggap darurat gempa Sulteng
Merdeka.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pemerintah akan menetapkan status tanggap darurat bencana gempa Sulawesi Tengah pada Kamis (11/10). Namun, pemerintah terlebih dahulu akan memutuskan masa tanggap darurat diperpanjang atau tidak pada Rabu (10/10) besok.
"Untuk tanggap darurat penangananan bencana akan dibahas pada 10 Oktober pada rapat koordinasi. Akan diperpanjang atau tidak (statusnya)," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (9/10).
Sutopo menuturkan tak menutup kemungkinan masa tanggap darurat akan diperpanjang selama dua minggu ke depan. Pertimbangannya adalah melihat kondisi korban gempa yang masih memprihatinkan.
"Kalau melihat kondisi di lapangan kemungkinan diperpanjang untuk dua minggu ke depan," tegasnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan penyetopan pencarian korban meninggal dunia pada Kamis (11/10) mendatang di daerah Kota Palu, Sulawesi Tengah. Daerah di Kota Palu yang di akan dihentikan itu yakni di Kelurahan Petobo, Balaroa dan Jono Oge.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, ketiga daerah tersebut dihentikan untuk pencarian korban merupakan wilayah yang terjadi atau terkena likuifaksi.
"Jadi mulai 11 oktober 2018 secara resmi proses evakuasi disetop," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (9/10).
Sekedar informasi, Tim SAR Gabungan masih terus melakukan evakuasi terhadap para korban gempa yang berujung tsunami di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (2/10) sore. Sebanyak 2.010 sudah teridentifikasi meninggal dunia tercatat hingga H+11, Selasa (9/10).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, total segitu berdasarkan didapat dari beberapa lokasi seperti di Donggal, Palu, Sigi dan Moutoung.
"2.010 korban meninggal dunia. Perinciannya 171 di Donggala, 1.601 di Palu, 222 di Sigi, 15 di Moutoung dan 1 orang di Pasang Kayu," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (9/10).
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca SelengkapnyaBPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno meluruskan kabar bohong yang menyebut perihal akan adanya gempa bumi susulan dengan kekuatan yang lebih besar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6.0 yang berpusat di Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3) siang diikuti sekurangnya 16 kali gempa susulan.
Baca SelengkapnyaKorban Gempa di Sumedang akan Ditempatkan di Tenda Darurat
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan pendaki diharapkan dapat menaati kebijakan tersebut.
Baca Selengkapnya