Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bertaruh Sehat Para Petugas Angkut Sampah

Bertaruh Sehat Para Petugas Angkut Sampah Bertaruh Sehat Para Petugas Angkut Sampah. ©2022 Merdeka.com/Yunita Amalia

Merdeka.com - Jam menunjukkan pukul sembilan pagi. Kiki Rolong, pengawas depo penampungan sampah RW 4 dan 7, Jalan Tipar, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, masih menikmati segelas plastik kopi hitam. Duduk di depan pintu gerbang, dia berbincang-bincang dengan rekannya, memantau tujuh petugas yang sedang memindahkan sampah dari gerobak ke truk besar milik Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Lokasi depo tempat Kiki bekerja, berdekatan dengan SDN Pondok Kelapa 03 Pagi, dan SMA Negeri 91 Jakarta. Sepanjang jalan Tipar, tidak tercium bau. Hanya saja, saat memasuki depo bau menyengat langsung menusuk hidung. Masker medis tidak dapat menghalau bau sampah basah rumah tangga itu.

Luas bangunan depo sekitar 300 meter. Rangka baja berkawat tanpa atap memayungi depo. Dekat dengan pintu gerbang, ada bangunan seperti pos berukuran kurang lebih 2 x 5 meter.

Selama proses pemindahan sampah dari gerobak ke truk, Kiki tidak mewajibkan para petugas menerapkan protokol kesehatan. Utamanya, memakai masker. Potensi penularan virus Sars Cov-2, bukan menjadi kekhawatiran bagi Kiki dan para petugas.

"Kalau saya menyikapinya, kita kembali ke kesadaran orang masing-masing," kata Kiki kepada merdeka.com, Senin (10/1).

bertaruh sehat para petugas angkut sampah©2022 Merdeka.com/Yunita Amalia

Selama proses pemindahan sampah dari gerobak ke truk besar, kerap kali terselip masker bekas pakai, dan itu tidak dipisahkan oleh petugas. Kiki mengatakan, depo tempat mereka bekerja memang tidak berkewajiban memilah sampah rumah tangga. Namun, Dinas Lingkungan Hidup DKI telah menunjuk tempat pemilahan khusus sampah medis dengan rumah tangga. Lagi pula, cukup sulit untuk memilah sampah di depo. Kendala utamanya tak lain adalah sumber daya manusia.

Ancaman terinfeksi Covid-19 pun tidak ditanggapi sebagai momok menakutkan. Kiki dan para petugas sampah berkeyakinan lingkup kerja mereka secara alamiah menghasilkan imunitas dari potensi penularan virus. Saat bekerja pun, alat pelindung yang dipakai adalah sepatu boots karet. Meski Dinas Lingkungan Hidup DKI telah memberikan alat pelindung berupa masker, sarung tangan, 4 pasang sepatu boots, dan seragam.

Terkesan abai terhadap pencegahan penularan virus, Kiki tidak ingin dikategorikan sebagai kelompok tidak percaya bahaya Covid-19. Hal itu dibuktikan dengan keikutsertaan menjadi penerima vaksin dosis satu dan dua di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur. Bahkan jika ada kegiatan tes usap polymerase chain reaction (PCR) atau antigen, Kiki tidak menolak.

Baginya, bekerja di sektor sampah tidak otomatis mengabaikan kebersihan. Usai berjibaku pada proses pemindahan sampah, ia dan para petugas bergegas mencuci tangan, dan mandi sebelum pulang ke rumah.

"Mungkin, mohon maaf adil gusti Allah melihat kita, kenapa yang di ruangan AC kena (terinfeksi Covid-19), ya mungkin Covid itu pikir ah bau sampah begini" selorohnya.

Kebiasaan Memilah Sampah

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Asep Kuswanto mengatakan, belum ada kebiasaan pemilahan sampah rumah tangga dengan limbah medis. dampaknya sekitar 120 petugas pengangkut sampah di Bantargebang terinfeksi Covid.

"Dampaknya terasa sekali, karena kami melihatnya limbah medis berupa masker campur dengan sampah rumah tangga. Akhirnya petugas kami di Bantargebang pun kemarin yang terkena Covid sampai 110 atau 120," kata Asep.

Edukasi untuk memilah sampah sebenarnya telah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup kepada masyarakat. Namun, perubahan dari edukasi tersebut diakui Asep masih belum menunjukan hasil signifikan. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sampai harus menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga.

Meski belum berdampak signifikan, edukasi tentang pemilahan sampah akan menjadi program jangka panjang. Asep juga memastikan Dinas Lingkungan Hidup tidak mengesampingkan keselamatan dan kesehatan para petugas sampah.

"Mereka semua telah tercover dengan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan," pungkasnya.

bertaruh sehat para petugas angkut sampah

©2022 Merdeka.com/Yunita Amalia

Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia, dr. Dicky Budiman menjelaskan bahwa kondisi pandemi Covid-19 sebaiknya dapat dimanfaatkan oleh instansi terkait untuk memperbaiki prosedur pengangkutan, pemilahan, dan pengolahan sampah. Selain itu, edukasi secara rutin tentang bahaya penyakit menular sangat dianjurkan disampaikan kepada petugas sampah secara rutin.

"Perlu ada monitoring karena bagaimanapun juga petugas sampah kita dari sisi pendidikan dan training masih terbatas, dan ini menjadi kesempatan untuk menata standar operasional prosedur (SOP)," ucap Dicky.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Manajer Proyek Covid-19 International Labour Organization (ILO) Indonesia, Abdul Hakim yang mengatakan bahwa pemberi kerja dalam konteks ini adalah Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, dan petugas sampah perlu bersepakat untuk melakukan pencegahan dini untuk menerapkan protokol kesehatan dasar. Namun, ia mengakui langkah itu masih belum cukup di sektor penanganan limbah.

Dinas Lingkungan Hidup perlu memberikan pelatihan kepada petugas tentang cara mengidentifikasi bahan kimia berbahaya, limbah medis, dan limbah berbahaya lainnya.

"Pemberi kerja perlu untuk menginformasikan dan memastikan bahwa pekerja tidak menyentuh bahan-bahan berbahaya itu dengan tangan telanjang," kata Abdul.

Praktisnya, Abdul memberi tip apa yang perlu dilakukan Dinas Lingkungan Hidup, yaitu;- menyediakan toilet sanitasi,- menyediakan tempat istirahat dan fasilitas rekreasi- menyediakan tempat makan sesuai- menyediakan kotak P3K dan memastikan setiap petugas mengetahui penggunaannya- mendiskusikan dan merencanakan pekerjaan pengumpulan sampah dalam tim agar mengumpulkan limbah secara lebih mudah dan aman- memiliki waktu kerja yang tepat, istirahat sejenak, dan hari libur regular- melaporkan kecelakaan dan cedera untuk mendapatkan perawatan cepat- memberikan pelatihan keselamatan kesehatan kepada semua pekerja.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Petugas Kebersihan Ketahuan Buang Sampah ke Sungai, Ternyata Ada Alasan Penting di Baliknya

Petugas Kebersihan Ketahuan Buang Sampah ke Sungai, Ternyata Ada Alasan Penting di Baliknya

Viral petugas kebersihan sengaja buang sampah ke sungai sampai bikin pro kontra warganet. Simak ulasannya.

Baca Selengkapnya
Ratusan Petugas Pemilu di Garut Sakit usai Kelelahan Kerja Lebih dari 12 Jam, 2 Gugur dalam Tugas

Ratusan Petugas Pemilu di Garut Sakit usai Kelelahan Kerja Lebih dari 12 Jam, 2 Gugur dalam Tugas

Ratusan petugas pemilu di Garut jatuh sakit akibat kelelahan saat bertugas.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cara Menjaga Kesehatan Mata dengan Langkah Sederhana, Ini Ulasannya

Cara Menjaga Kesehatan Mata dengan Langkah Sederhana, Ini Ulasannya

Jangan abaikan kondisi kesehatan mata Anda! Mulailah menjaganya sedini mungkin.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat

Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat

Usus buntu pada anak adalah kondisi medis di mana apendiks, organ kecil yang menempel pada usus besar mengalami infeksi dan peradangan.

Baca Selengkapnya
5 Cara yang Terbukti Ilmiah Bisa Membuat Lebih Sehat di Akhir Pekan

5 Cara yang Terbukti Ilmiah Bisa Membuat Lebih Sehat di Akhir Pekan

Untuk menghabiskan akhir pekan secara lebih sehat, terdapat beberapa cara yang terbukti secara ilmiah bisa kita lakukan.

Baca Selengkapnya
Selesma pada Anak-anak Bisa Sembuh Sendiri dalam 7-10 Hari

Selesma pada Anak-anak Bisa Sembuh Sendiri dalam 7-10 Hari

Masalah selesma yang memicu batuk pilek pada anak bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua.

Baca Selengkapnya
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.

Baca Selengkapnya
Sederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar

Sederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar

Simak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!

Baca Selengkapnya