Bertaruh nyawa demi belerang seharga Rp 950 per kilogram
Merdeka.com - Kabupaten Banyuwangi memiliki banyak sekali obyek wisata alam. Mulai dari pantai hingga pegunungan. Salah satunya adalah Gunung Ijen yang dikenal api birunya. Penikmatnya tidak hanya dari domestik tetapi juga manca negara.
Sepanjang perjalanan menuju kawah Gunung Ijen, wisatawan tidak hanya disuguhkan pemandangan alam yang hijau. Mereka juga akan bertemu dengan warga yang sedang penambang belerang.
Salah seorang penambang, Ribut (55) mengatakan, dirinya sudah hampir 25 tahun bergelut dengan pekerjaan yang memeras keringat. Bahkan dia masih terus menggelutinya walaupun usianya sudah tidak muda lagi.
"Udah lama banget saya kerja jadi penambang. Tapi sekarang yambi sebagai guide kalau banyak tamu," ujarnya, Jumat (8/5).
Menurutnya, menjadi seorang penambang adalah pilihan sulit yang harus terus dilakoni. Karena dari sanalah uang untuk makan didapat.
Pekerjaan yang mempertaruhkan nyawa ini terus dilakoninya, walaupun bayaran yang harus diterima tidaklah banyak. Setiap kilogram belerang yang dibawanya dihargai Rp 950. Sedangkan Ribut harus mengambilnya di kawah dan membawanya turun ke Desa Paltuding.
"Habis nambang bawa ke penimbangan, lalu dibawa turun ke bawah untuk setor," jelasnya.
Di dalam kawah, asap putih membumbung keluar dari dalamnya. Asap itu merupakan sulfur yang keluar, dan letaknya berada di dekat lokasi penambangan belerang. Jika terlalu banyak menghirup maka dapat menyebabkan sesak dan tidak menutup kemungkinan kehilangannya nyawa.
Selain bahaya kesehatan, jarak yang harus ditempuh juga luar biasa. Mereka harus menempuh sekitar tujuh kilometer dari desa menuju kawah. Sehingga, seorang penambang harus menempuh 17 kilometer untuk mendapati hasil pekerjaan mereka.
Ribut menjelaskan, seorang penambang bisa mengangkat sekitar 50, 70 hingga 90 kilogram dalam satu kali perjalanan. Dalam sehari mereka hanya dapat mengangkat hingga dua kali.
Bayaran yang diterima penambang untuk angkatan kedua berbeda dengan pertama. Karena setiap kilogram yang diangkat selanjutnya akan dihitung Rp 1.250 per kilogram.
"Paling kalau sehari bisa dua kali, jarang ada yang tiga kali. Nantikan bisa nyambi jadi tukang ojek juga kalau sore," tutupnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rekomendasi Makanan Musang yang Paling Disukai, Ampuh Bikin Hewan Peliharaan Jadi Gemuk
Merdeka.com merangkum informasi tentang rekomendasi makanan musang yang paling disukai, dan ampuh bikin hewan peliharaan jadi gemuk.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Naik dan Langka di Pasaran, Ternyata Ini Biang Keroknya
Saat ini harga beras medium dijual Rp13.500 per kg, sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 per kg.
Baca SelengkapnyaCara Menghilangkan Bekas Jerawat secara Alami, 15 Bahan Ini Ampuh Hilangkan Jerawat dalam Semalam
Jerawat bukan hanya masalah kulit, tetapi juga masalah percaya diri. Ternyata, ada banyak cara alami untuk mengatasi bekas jerawat dengan bahan alami.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Manfaat Jewawut bagi Kesehatan, Bahan Pengganti Nasi yang Baik untuk Pencernaan
Jewawut adalah sejenis tanaman pangan yang termasuk dalam keluarga rumput-rumputan atau Poaceae. Tanaman ini memiliki biji kecil berbentuk bulat.
Baca SelengkapnyaTanpa Daun Nangka, Ini Cara Cepat Membuat Ayam Kampung yang Alot Jadi Cepat Empuk
Ternyata ayam kampung dapat cepat empuk saat direbus tanpa bahan apapun, termasuk daun nangka. Ini dia caranya.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melambung, Ketahui Sejumlah Bahan Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi Putih
Indonesia sebenarnya memiliki sangat banyak sumber karbohidrat yang tidak kalah dari nasi. Ketahui sejumlah alternatif pangan yang bisa menjadi pengganti nasi.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Munculnya Jerawat di Badan yang Jarang Disadari
Penyebab jerawat punggung dan cara mencegahnya yang penting diketahui.
Baca SelengkapnyaPenampakan Ikan Mas Terbesar yang Pernah Ditangkap, Badannya Mirip Hulk
Penampakan ikan mas terbesar yang pernah ditangkap, beratnya mencapai 50 kg lebih.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Mahal, Warga Lebak Terpaksa Beralih Makan Singkong
Warga Rangkasbitung mengaku memilih mengonsumsi singkong sebagai makanan alternatif saat harga beras meroket.
Baca Selengkapnya