Bertahun-tahun tak digaji, eks pelatih polisikan Pelita Bandung Raya
Merdeka.com - Mantan pelatih sepak bola Darko Janacovic kecewa atas janji palsu klub Pelita Bandung Raya yang tak membayar gajinya sejak tahun 2013. Alhasil, dirinya melaporkan ke Polda Metro Jaya atas tuduhan melakukan penggelapan
"Permasalahnya tidak pernah dibayar gaji yang dijanjikan, akhirnya berusaha mediasi dan mencari solusi namun tidak kunjung datang," kata Kuasa Hukum Darko, Henry Indraguna, di Polda Metro Jaya, Selasa (11/4).
"Kami melaporkan Marco Grasia Paulo sebagai Direktur, Ari Sutedi sebagai owner PBR dan Trigustoro sebagai Vice President," sambungnya.
Ia menjelaskan, kliennya akhirnya memutuskan untuk melaporkan ketiga orang itu karena merasa ditipu. Henry menyebutkan, kliennya sempat dijanjikan total kontrak sebesar Rp 1,8 miliar sejak kontrak diputus tahun 2013 silam. Tapi, hingga kini janji itu tidak pernah ditepati.
"PBR memang menyerahkan total 10 cek ke Darco tapi setelah dicairkan, cek tersebut kosong. Masalahnya tidak pernah dibayar, gaji yang dijanjikan, akhirnya berusaha mediasi, dari situ ada kesepakatan ulang perjanjian pemutusan kontrak dengan komitmen pembayaran 130 juta x 12 kali dibukakan cek kontan sebanyak 12 kali, setiap bulan 130 juta. Saat dicairkan ternyata hasilnya kosong tidak ada dananya, bukan hanya satu kali tapi lebih dari 10 kali, ada ket dari bank saldo tidak mencukupi," jelasnya.
Dalam kasus ini, Darco menyesalkan banyaknya cek kosong tersebut. Bahkan, Darco melihat tidak adanya etika baik yang disampaikan oleh klub hingga akhirnya dirinya melaporkan hal ini.
"Di sini terlihat tidak ada niat yang baik untuk menyelesaikan permasalahan, setelah itu klien kami menunggu lagi dari hari demi hari, bulan demi bulan tidak ada jawaban, seolah-olah lari dari tanggung jawab. Akhirnya putus harapan dari klien kami, akhirnya datang ke tempat kami, sebagai warga negara yang baik kami lakukan proses upaya hukum," katanya.
Henry sendiri sudah mengirimkan somasi kepada klub tempat ia sempat bernaung. Namun, oleh mereka malah tak ditanaggapi.
"Saya berusaha mengkomunikasikan dengan direktur saudara Marco dan akhirnya berjumpa di Plaza Senayan City, di situ terjadi komunikasi lagi, dan mereka lebih jauh lagi dari harapan," tutur dia.
Sementara itu, Darko mengaku kalau dirinya sudah menganggur sebagai pelatih sejak lama. Dia hanya berharap agar mendapatkan gajinya, namun tak kunjung dibayarkan.
"Jadi terpaksa saya laporkan manajemen ke polisi, karena yang ada hanyalah janji sementara nasib saya di Indonesia terkatung-katung," ujar pria asal Perancis ini.
Laporan ini diterima penyidik dengan nomor LP TBL/1804/IV/2017/PMJ/Dit.Reskrimum, Tanggal 11 April 2017. Para pelaku terancam Pasal 378 KUHP dengan ancaman empat tahun penjara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaAksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghormati capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang mencoba latihan blusukan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Subianto prihatin relawannya ditembak oleh orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaPegawai tetap yang menerima THR dan bonus, maka penghasilan tersebut digabungkan ke dalam penghasilan bruto.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyalurkan hak pilihnya di TPS 05 yang berlokasi di SMKN 6, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaPrabowo mengingatkan untuk mengakui keberhasilan kinerja para pemimpin terdahulu.
Baca SelengkapnyaSosok di balik suksesnya perkembangan sepak bola di Indonesia ini dulunya merupakan seorang pemain dan sudah memiliki ijazah dokter gigi.
Baca Selengkapnya