Bertahan di Tengah Gempuran Covid-19, Instruktur Fitnes Banting Stir Jual Tembakau
Merdeka.com - Dampak pandemi Covid-19 terhadap ekonomi tentu dirasakan hampir seluruh lapisan masyarakat. Beberapa orang terpaksa harus mencari profesi lain demi bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan diri sendiri serta keluarga. Ahmad Ramdhani atau Dhani merupakan salah satu yang mengalami dampak buruk dari pandemi Covid-19.
"Sebelum pandemi (Covid-19) cari uang gampang. Kelas-kelas fitnes yang saya ajar berjalan lancar. Tapi setelah di Depok terdeteksi ada yang terkena Covid-19, Gubernur ngeluarin kebijakan jadi hampir semua gym ditutup," ujar Dhani saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (4/8).
Perubahan yang paling dirasakan Dhani dimulai sejak Maret 2020. Sebagai instruktur freelance, ia dibayar sesuai dengan jumlah kelas yang ia ikuti. Akan tetapi, munculnya pandemi Covid-19 mendorong pemerintah untuk menutup operasional tempat-tempat kebugaran, salah satunya tempat Dhani bekerja. Hal tersebut membuat Dhani kehilangan kelas untuk diajar dan harus menunggu kepastian kapan ia dapat mengajar kembali.
Setelah menunggu hingga Juni dan ternyata tidak ada sinyal-sinyal kondisi akan membaik, Dhani dan kawan-kawan mulai mencari cara untuk dapat mengajar dengan menyediakan kelas kebugaran online. Sayangnya, kelas online tersebut tidak dapat berjalan dengan maksimal bagi Dhani yang kebanyakan mengajar menggunakan alat-alat fitnes.
Jumlah murid yang mengikuti online class juga tidak sebanyak kelas biasanya. Dhani mengaku pendapatan yang ia hasilkan dari online class hanya sekitar 5 persen-10 persen dari pendapatannya sebelum pandemi.
Ayah dari 4 anak ini kemudian mencari cara agar tetap bisa menghasilkan uang di tengah kondisi yang sulit tersebut. Akhirnya Dhani memutuskan untuk berjualan tembakau meski dirinya tidak merokok. Awalnya Dhani berencana untuk berjualan kopi, akan tetapi banyaknya pesaing membuat Dhani harus mencari ide lain. Berjualan sembako juga sempat terpikirkan olehnya, namun modal yang besar membuatnya harus memikirkan kembali cara untuk mendapat uang.
Banyaknya jumlah perokok di Indonesia membuat Dhani melihat adanya peluang untuk berjualan tembakau berkualitas. Selain karena modalnya yang tidak terlalu besar, kemudahan tempat untuk melakukan usaha tembakau juga menjadi alasan utama Dhani untuk memulai usaha ini. Usaha tersebut mulai ia rintis dengan cara mengunjungi satu per satu orang dan kelompok yang ia anggap dapat menjadi konsumen dari barang dagangannya. Dhani juga dapat melakukan packing sendiri di rumahnya.
"Keuntungan dari jualan tembakau ini belum terlihat ya. Kalau dibandingkan dengan pendapatan saya saat masih mengajar normal juga jauh sekali."
Meski istrinya masih memiliki pendapatan yang stabil, Dhani tetap melakukan berbagai pekerjaan guna memenuhi kebutuhannya dan keluarga. Saat ini Dhani masih aktif mengajar fitnes melalui online class dari rumahnya selama 4 hari dalam seminggu. Selain itu Dhani juga mengajar di dua hotel yang menyediakan membership untuk kelas kebugaran bagi tamunya.
Meski kedua profesi yang ia jalani saat ini terlihat cukup bertentangan, Dhani tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik agar keluarganya dapat terus bertahan di tengah pandemi ini.
Dhani juga berharap agar PSBB diberi kelonggaran agar pekerja sepertinya dapat terus mencari uang dan perekonomian mereka dapat kembali seperti semula. Dhani juga merasa pusat-pusat kebugaran sudah memenuhi protokol kesehatan dengan menyediakan disinfectant dan alat pengukur suhu saat sempat dibuka selama dua hari.
Oleh karena itu, ia berharap pemerintah dapat melonggarkan PSBB dan membuka kembali beberapa tempat usaha. Dhani juga berharap kondisi pandemi ini dapat segera berlalu dan kembali pulih seperti sedia kala.
Reporter Magang
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca SelengkapnyaBukannya istirahat, selepas dinas ia masih harus mengurus usaha sampingan berjualan es tersebut di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaAdit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaKerja keras sangat dibutuhkan seseorang untuk menjadi sukses.
Baca SelengkapnyaKehilangan orang terkasih merupakan kondisi berat yang tak mudah untuk dilalui.
Baca SelengkapnyaBayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.
Baca SelengkapnyaRela merantau, ia setiap harinya harus menjual dagangan baksonya.
Baca SelengkapnyaKondisi kesehatan Supardi menurun drastis dan dinyatakan meninggal pada pukul 9.30 WIB
Baca Selengkapnya