Berobat ke RSUD Karawang, Orangtua Pasien BPJS Disindir Tak Etis Tenaga Medis
Merdeka.com - Hana Khaerunisa (6) penderita Leukimia High Risk (Kanker) dan Hidrosefalus, warga Perum Citra Manggala Blok A 9, Desa Margasari, Kecamatan Karawang Timur, ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang. Padahal kondisi anaknya butuh penanganan medis.
Pengakuan itu disampaikan orangtua Hana, Mukhamad Yuda. Pada Senin (15/7) ia datang ke RSUD Karawang.
"Kami merasa kecewa dengan pelayanan rumah sakit pemerintah, dengan alasan tidak jelas, padahal membutuhkan penanganan medis segera akibat demamnya kembali naik," kata Yuda, Selasa (16/7).
Yuda menjelaskan, anaknya menderita penyakit tersebut sudah 3 tahun, dengan menggunakan BPJS tidak pernah ada penolakan pada saat pemeriksaan dan perawatan medis di sejumlah rumah sakit.
Namun setelah membawa anaknya yang kembali berobat ke tiga rumah sakit swasta dan upaya terakhir ke RSUD Karawang juga ditolak, malah dengan nada penolakan yang dinilai tidak etis dari seorang tenaga medis.
"Kemarin sempat membawa anak yang sakit ke tiga rumah sakit swasta, namun dengan alasan tidak ada dokter spesialis, dan terakhir ke RSUD Karawang juga ditolak," katanya.
Yuda mengaku merupakan salah satu pasien BPJS kecewa karena anaknya yang menderita kanker ditolak rumah sakit karena memakai BPJS. Malah petugas medis sempat mengatakan harus menunggu tiga jam dan mengatakan perkataan yang tidak etis sebagai pelayan medis.
"Ada petugas medis mengatakan akibat BPJS kami belum digaji dan harus menunggu selama tiga jam untuk dilayani," katanya.
Yuda berharap, pihak rumah sakit tidak membedakan warga miskin yang menggunakan BPJS, karena ketidakmampuan secara ekonomi tidak harus ditolak namun kedepankan pelayanan. Dan Pemerintah Kabupaten dapat membantu meringankan beban atas penyakit yang diderita buah hati.
Humas RSUD Karawang, Rohimin menjelaskan kronologi sebenarnya bukan ditolak, tetapi pasien tersebut datang ke IGD RSUD Karawang. Namun kapasitas blangkar di ruang IGD terbatas hanya sekitar 37 buah dan dalam kondisi penuh sehingga disarankan untuk menunggu atau bisa mencari rumah sakit lain.
"Betul orangtua pasien tersebut datang ke IGD RSUD Karawang, tetapi bukan ditolak, namun ruang IGD penuh sehingga tidak bisa langsung ditangani tim medis," kata Rohimin.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.
Baca SelengkapnyaRSKD Dadi Makassar merupakan rumah sakit khusus untuk penanganan pasien dengan gangguan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaIa mengatakan para pelaku berinisial HH (23), EW (18), GD (20), dan CW (43) ditangkap di sejumlah lokasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.
Baca SelengkapnyaDua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan keluarga, pelaku sempat mengalami depresi sehingga dibawa ke Rumah Sakit Jiwa.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca SelengkapnyaPemilu tinggal hitungan hari, petugas KPPS tentu tengah disibukkan dengan segala persiapan menuju hari pencoblosan.
Baca Selengkapnya