Berkas Kasus TPPO ABK WNI di Kapal Berbendera China Segera Rampung
Merdeka.com - Polisi akan memeriksa ahli dari Dinas Tenaga Kerja terkait kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) di Kapal Lu Qing Yuang Yu 623. Sepuluh saksi telah diperiksa polisi terkait kasus tersebut.
"Sampai dengan saat ini telah dilakukan pemeriksaan terhadap 10 saksi dan minggu ini akan dilakukan pemeriksaan ahli dari Dinas Tenaga Kerja," kata Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (28/5).
Polda Jawa Tengah akan segera melengkapi sejumlah berkas perkara untuk segera dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah terkait kasus ini.
"Selanjutnya, penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Tengah akan segera merampungkan berkas perkara untuk dikirim ke Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah," ujarnya.
Polisi juga masih menelusuri terkait kabar dua ABK yang pulang lebih dahulu. Polisi masih terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) akan hal tersebut.
"Penyidik Dittipidum Bareskrim Polri terus melakukan koordinasi dengan Kemenlu dan LPSK terkait keberadaan ke-2 ABK Kapal Long Xing 629, namun sampai dengan saat ini belum ada konfirmasi dari pihak Kemenlu terkait pemulangannya," tutupnya.
Sebelumnya, Ditreskrimum Polda Jateng menangkap dua pelaku terkait perekrutan ABK WNI yang dipekerjakan di kapal berbendera China. Dua pelaku yakni Komisaris dan Direktur PT Mandiri Tunggal Bahari, SY dan MH, diketahui mensponsori ABK WNI untuk bekerja di kapal Lu Qing Yuan Yu 623 dan kapal Fu Yuan Yu 1218.
"Kedua pelaku ini kami tetapkan tersangka dan ditahan di Polda Jateng. Kami masih memeriksa tujuh saksi untuk mengungkap kasus kematian ABK asal Tegal," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, Rabu (20/5).
Penangkapan SY dan MH merupakan buntut viralnya rekaman video pelarungan jenazah ABK asal Indonesia yang bekerja di kapal Lu Qing Yuan Yu 623 beberapa waktu lalu. Menurut Iskandar, jenazah ABK asal Indonesia yang dilarung itu bernama Taufik Ubaidillah.
"Korban meninggal karena jatuh dari palka pada 23 November 2019," ungkapnya.
Dari hasil penyelidikan sementara, Taufik tewas akibat terjatuh dari lubang palka kapal. Selain Taufik, dua orang lainnya belum ditemukan yakni Aditya Sebastian dan Sugiyana Ramadhan.
"Taufik meninggal dunia karena ada insiden kecelakaan di dalam kapal. Dia terjatuh dari palkah kapal dan tubuhnya membentur ke bawah kapal. Tapi sampai sekarang dia yang belum ditemukan," ujarnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada 45 personel yang turun berjibaku memadamkan api.
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga Taiwan, Shi Yi yang hilang setelah kapal KM Pari Kudus terbalik Kepulauan Seribu ditemukan meninggal dunia
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial HHR ditangkap di kawasan Nangewer Kabupaten Bogor. Dia mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaKapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca Selengkapnya