Berjam-jam antre BBM di SPBU, Sujidin tewas kelelahan
Merdeka.com - Sujidin (54) warga Desa Tunge Kecamatan Wates Kabupaten Kediri tewas setelah berjam-jam antre BBM di SPBU Carikan Kecamatan Wates. Nyawa korban tak tertolong saat hendak dibawa ke Puskesmas Wates, Sabtu siang (30/8).
Keterangan Kasubag Humas Polres Kediri, AKP Budi Nurtjahjo korban antre sejak pagi untuk mengisi premium untuk kendaraan bermotornya.
"Di tengah-tengah antrean korban terlihat lemas dan pusing. Kemudian oleh petugas SPBU diminta istirahat dan dibawa ke puskesmas bersama anggota polisi yang siaga di SPBU mengatur antrean," kata Budi pada merdeka.com.
Namun, belum sampai di puskesmas, lanjut Budi, korban sudah meninggal dunia. Selanjutnya oleh petugas puskesmas korban dilakukan visum et repertum.
"Korban meninggal karena kelelahan dan hasil visum sesuai surat yang dibuat Polsek Wates nomor LP. No :17/VIII/2014 Sek. Wates tidak ada tanda-tanda penganiayaan sebelum korban melakukan antrean BBM," tambah Budi
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Besaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.
Baca SelengkapnyaPembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) memberi luka mendalam kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaIa berharap pemudik dapat merasakan kenyamanan dan keamanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaTak tahan dengan perlakuan suaminya, korban melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Prabumulih.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu dibongkar mantan istri SN yang juga ibunda korban
Baca SelengkapnyaRumah Maxime Bouttier dipenuhi oleh pelayat yang menyampaikan duka cita atas kepergian Ibunda
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan sementara, empat orang korban meninggal dunia diduga akibat bunuh diri lompat dari Lantai 22.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca Selengkapnya