Merdeka.com - Video sepasang kekasih muda mudi diarak bugil, Jumat (15/7), menyebar di jejaring sosial Facebook dan aplikasi pesan instan. Hingga siang ini, tidak kurang 30 ribu kali ditonton. Video itu menuai pro dan kontra.

Video yang juga diperoleh merdeka.com dan berdurasi 46 detik itu, diunggah oleh netizen yang berdomisili di Samarinda. Dengan cepat beredar melalui WhatsApp, baik tautan website maupun file video, siang ini.

Tersiar kabar, pasangan kekasih itu sebelumnya tepergok mesum di kawasan permukiman di Jalan Panglima M Noor, dan akhirnya diarak bugil.

Nyaris terlihat jelas wajah perempuan yang berparas cantik dan pria dalam video yang direkam melalui ponsel itu, sambil menutupi area vital. Tidak sedikit pria yang mengabadikan peristiwa melalui ponsel, merekam dan memotret kondisi keduanya yang sedang bugil.

"Buka..buka..ayo buka..huuuu," teriak salah seorang warga dalam rekaman video itu, menyasar ke perempuan dan pria tak berbusana itu.

Peredaran video itu menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian warga menyayangkan, warga mengarak pasangan kekasih itu tanpa busana, meski tujuannya memberi efek jera.

"Ya jangan diarak bugil telanjang bulat gitu. Kasihan keluarganya kalau lihat video itu, semua bisa malu. Jangan keterlaluan (diarak bugil) begitu," kata Setyo (48), warga Jalan Cipto Mangunkusumo, kepada merdeka.com, Jumat (15/7).

"Kebayang enggak kalau keluarga kita sendiri diarak begitu, atau anak kita, cucu kita. Apa itu tidak keterlaluan? Diarak menggunakan baju atau pakaian dalam saja sudah malu, apalagi diarak bugil begitu," seru Setyo.

Menyebarnya tautan dari akun Facebook itu, dinilai juga bisa menyeret penyebarnya terkait pelanggaran Undang-undang No 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan Undang-undang No 44/2008 tentang Pornografi.

"Yang nyebar link video itu di Facebook, mesti dicari polisi. Itu sudah pelanggaran hukum, negara kita negara hukum, mungkin ini wewenangnya polisi mengusutnya," ungkap Aska, warga Jalan Sentosa.