Berani Berubah: Dosen Bantu Perekonomian Warga dengan Usaha Dompet Kulit
Merdeka.com - Dosen di Kabupaten Tangerang mengisi waktu luang dengan membuka usaha pembuatan dompet kulit. Dia menyadari, usahanya ini menjadi satu-satunya yang ada di wilayah tersebut. Sumantri, tidak sendirian membangun usaha pembuatan dompet kulit. Dia ditemani rekannya, dan juga dibantu warga sekitar mendirikan usaha tersebut.
Usaha pembuatan dompet kulit pertama kali dibangun November 2020. Saat itu, Sumantri sudah mulai mengajar dari rumah.
Selama di rumah, ada banyak waktu luang yang dirasa terbuang sia-sia. Kebetulan seorang rekannya mengusulkan membuka usaha dompet kulit. Sumantri menyanggupi.
"Saya pengajar karena memang kampus di Kabupaten Tangerang masih dalam proses online. Untuk itu saya mencoba untukmeluangkan waktu di masa senggang Covid ini, berpikir untuk melakukan wirausaha," kata Sumantri.
Niat berwiausaha juga dibarengi dengan membantu warga sekitar. Sumantri ingin pemuda di sekitar tempat tinggalnya memiliki pekerjaan dan pemasukan di masa pandemi. Sekitar lima pemuda ikut membuat dompet kulit.
istimewaPenjualan dompet kulit dilakukan secara online dan offline. Dompet kulit yang sudah jadi, diserahkan ke rekannya, kemudian dijual. Hasil penjualannya bahkan mencapai sekitar Rp10 juta.
Sumantri berharap usaha pembuatan dompet kulitnya tetap bertahan di masa pandemi. Dia juga ingin kondisi kembali seperti semula, dimana perekonomian sudah kembali normal.
"Semoga saja harapan kami bisa berkembang karena memang ini, moga-moga rezeki bagi kami dan bagi semua masyarakat di sini. Agar terciptanya lahan usaha yang tetap, dan bahkan bermanfaat untuk keseluruhan masyarakat," kata Sumantri.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaMerayakan ulang tahun tak harus dengan perayaan mewah, tetapi juga bisa dengan cara sederhana dan membekas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jauh sebelum memulai bisnis, ia berangan-angan ingin membantu meringankan beban ekonomi tetangganya
Baca SelengkapnyaSiswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.
Baca SelengkapnyaSurat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru
Baca SelengkapnyaMemang kontribusi sektor kriya memang tidak sebesar subsektor kuliner atau fesyen tapi masih berpotensi untuk pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaWarga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca SelengkapnyaMantan orang nomor satu di BUMN kini alih profesi jadi tukang batu dan gali parit. Siapa sosoknya?
Baca Selengkapnya