Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Benget sakit dibiarkan, terdakwa korupsi sakit masih dimanja

Benget sakit dibiarkan, terdakwa korupsi sakit masih dimanja benget jalani sidang vonis. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Benget Situmorang, terdakwa kasus mutilasi istrinya sendiri, mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Tahanan Cipinang, Senin (1/10) sekitar pukul 23.05 WIB. Benget meninggal karena penyakit yang dideritanya.

Protes keras pun dilayangkan pengacara Benget, Edward Sihombing. Dia menyebut, majelis hakim dan jaksa dalam persidangan Benget merupakan pihak yang paling bertanggungjawab atas meninggalnya Benget.

Sebab, permintaan agar Benget menjalani perawatan medis tidak pernah digubris oleh majelis yang diketuai oleh Hakim Pandu Budiono. Padahal, kliennya menderita sesak napas, paru-paru dan TBC.

Bahkan saat Senin (30/9), Benget yang terlihat sakit terpaksa dihadirkan ke pengadilan meskipun harus dibopong oleh jaksa. Dia menduga Benget ditelantarkan karena masuk golongan orang miskin.

"Dia itu ditelantarkan hakim karena melarat, karena miskin. Di negara kita ini kalau miskin tidak dianggap orang," katanya kepada merdeka.com, Selasa (1/30).

Apa yang dialami Benget berbanding terbalik dengan apa yang dialami oleh terdakwa kasus suap pengurusan penambahan kuota impor daging sapi dan pencucian uang, Luthfi Hasan Ishaaq. Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu sempat beberapa kali mendapat perawatan di RS karena penyakit yang dideritanya.

Selasa (11/6) malam, Luthfi dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Saat itu, Luthfi diantar oleh petugas KPK.

"LHI sakit, kemarin sempat dibawa ke RSCM," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi SP.

Tak hanya itu, Luthfi kembali dibawa ke RS karena penyakit wasir yang dideritanya kambuh, Kamis (15/8). Luthfi kali ini dibawa ke RS MMC Kuningan. Sidang Luthfi yang sedianya digelar pada hari itu pun batal dilaksanakan.

Berbeda dengan Benget yang tak mendapat perawatan medis dari Rutan Cipinang, terpidana korupsi Muhammad Nazaruddin justru mendapat perawatan khusus dari tim dokter Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung.

Menurut Kepala Lapas Sukamiskin Bandung Giri Purbadi, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu susah melakukan aktivitas berat lantaran kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan. Nazar mengaku sakit stroke, Nazar juga mengeluhkan sakit pada perutnya.

"Oleh tim dokter kami diperiksa, beliau tidak pernah keluar untuk berobat," kata Giri, di ruang kerjanya, Kamis (20/6).

Sebelumnya, Nazar juga sempat dilarikan ke RS Polri Sukanto Kramatjati Jakarta Timur, pada Senin (19/3). Nazar saat itu batal mengikuti persidangan lantaran muntah-muntah. Alhasil, Hakim Darmawati Ningsih yang memimpin sidang menunda persidangan, dan mengizinkan Nazar dibawa ke RS Polri.

Tak hanya itu, Nazarudin juga sempat dirawat di RS Abdi Waluyo pada Kamis (15/3), karena sering mengalami sakit nyeri pada lambungnya. Dokter KPK Johanes Hutabarat menjelaskan Nazar memiliki tekanan darah 110/70 dan memiliki luka yang serius pada usus 12 jari dan usus besar.

Sakit adalah kodrat bagi tiap insan yang bernyawa. Namun, atas nama kemanusiaan dan keadilan, Benget harusnya mendapat perlakuan yang sama seperti yang diperoleh tahanan lain.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Rahang Bengkak yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Penyebab Rahang Bengkak yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya

Rahang bengkak bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis yang memerlukan penanganan berbeda.

Baca Selengkapnya
Jambret Nekat Beraksi di Siang Bolong Curi HP Pesepeda
Jambret Nekat Beraksi di Siang Bolong Curi HP Pesepeda

Di tengah-tengah banyaknya kendaraan yang melintas, kondisi itu ternyata tidak menghentikan pelaku yang saling berboncengan langsung memepet korban.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mabuk Berat Usai Pesta Miras Malam Tahun Baru, Pemuda Tertidur di Rel Berujung Tewas Ditabrak Kereta
Mabuk Berat Usai Pesta Miras Malam Tahun Baru, Pemuda Tertidur di Rel Berujung Tewas Ditabrak Kereta

Saat akan melintas di lokasi kejadian dan melihat beberapa orang berada di rel kereta api, masinis segera membunyikan suling lokomotif berulang-ulang agar orang

Baca Selengkapnya
Penyebab Benjolan di Ketiak dan Gejalanya, Perlu Diwaspadai
Penyebab Benjolan di Ketiak dan Gejalanya, Perlu Diwaspadai

Benjolan yang muncul di ketiak tidak boleh disepelekan.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
4 Penyebab Sakit Perut saat Bangun Tidur Pagi Hari yang Tak Nyaman dan Mengganggu
4 Penyebab Sakit Perut saat Bangun Tidur Pagi Hari yang Tak Nyaman dan Mengganggu

Munculnya sakit perut di pagi hari saat bangun tidur bisa sangat mengganggu dan tak nyaman.

Baca Selengkapnya
Empat Perampok Spesialis Minimarket di Bekasi Ditangkap, Dua Ditembak
Empat Perampok Spesialis Minimarket di Bekasi Ditangkap, Dua Ditembak

Firdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi
Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.

Baca Selengkapnya