Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bengawan Solo, riwayatmu dulu

Bengawan Solo, riwayatmu dulu Bengawan Solo zaman dahulu. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Nama sungai yang satu ini begitu mendunia, siapa tak mengenal Sungai Bengawan Solo? Sungai yang berhulu di Kabupaten Wonogiri dan bermuara di Laut Jawa, dekat kota Gresik ini, memiliki 2.200 anak sungai dan melewati 20 kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sungai sepanjang hampir 600 km dan menjadi yang terpanjang di pulau Jawa ini, sesungguhnya sejak ratusan ribu tahun yang lalu telah menjadi urat nadi, pusat ekonomi, peradaban manusia, sarana transportasi. Hal ini terbukti ditemukan situs Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba, Sangiran, Sukronedi mengatakan, pada sekitar 300 ribu tahun lalu hidup manusia purba Homo Erectus tipe progresif. Mereka hidup di sekitar aliran sungai Bengawan Solo, seperti di Blora dan Sambungmacan.

Sebelumnya mereka hidup di daerah Sangiran, di Kecamatan Kalijambe dan Plupuh, Sragen. Namun seiring terjadinya perubahan iklim dari hutan hujan tropis yang subur menjadi sabana yang kering kerontang, mereka bermigrasi ke daerah yang subur.

"Di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo itu, manusia purba Homo Erectus tipe progresif bertahan hidup. Mereka mencari air dan daerah yang subur agar bisa survive, karena di sekitar Sangiran sudah kering kerontang. Sekitar 300 ribu tahun lalu mereka ini hidup di aliran Bengawan Solo," ujar Sukronedi saat ditemui merdeka.com belum lama ini.

Sungai Bengawan Solo telah lama menjadi sarana transportasi dan perdagangan sejak zaman Kerajaan Majapahit hingga Kerajaan Islam Mataram atau Keraton Kasunanan Surakartaa di masa Paku Buwono IV dan V. Dari seluruh pantai utara Jawa Tengah hingga Surabaya, hanya sungai ini yang dinilai layak untuk dilayari sebagai sarana pengangkutan barang-barang konsumsi dan niaga ke pedalaman pulau Jawa.

"Pada zaman Raja Surakarta, Sinuhun Paku Buwono ke IV dan ke V, kita selalu menggunakan Sungai Bengawan Solo untuk sarana transportasi. Tidak hanya pengiriman barang, kita juga menggunakan sarana sungai itu untuk kunjungan ke kerajaan lain, seperti ke Sampang dan Bangkalan di pulau Madura. Pada zaman itu ada utusan dari Surakarta ke Prabu Cakraningrat, di Madura," kata Wakil Pengageng Sasono Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Pangeran Aryo (KPA) Winarno Kusumo.

Menurut Winarno, transportasi sungai Bengawan Solo telah berlangsung sejak abad XIII-XIV, saat Kerajaan Majapahit masih berada pada puncak kekuasaannya. Saat itu Gresik bersama Tuban, menjadi bandar laut terpenting di Jawa Timur. Sejak itulah, pelabuhan tersebut menjadi sarana pendaratan bagi kapal besar dengan jumlah pasukan yang cukup banyak.

Bengawan Solo dulu juga dikenal sebagai Bengawan Semanggi, mengingat nama daerah Semanggi di wilayah Solo merupakan tempat bandar terakhir dari aliran sungai ini berada atau tepatnya berada di Kampung Beton. Istilah tempat yang digunakan sebagai nama sungai menunjukan bahwa lokasi tersebut merupakan sumber pertama dari aliran sungai, mengingat di sepanjang aliran sungai Solo hingga ke Gresik terdapat 44 bandar sungai.

Sebagai urat nadi transportasi, Bengawan Solo digunakan sebagai sarana perahu mengangkut komoditi impor seperti rempah, peralatan rumah tangga, tembikar, kain sutera dan garam dari Gresik. Kemudian dari Solo perahu ini akan kembali ke Gresik membawa produk pertanian seperti beras, kelapa, gula kelapa, bawang, produk hutan seperti rotan, damar, lilin, madu dan sebagainya dengan tujuan diekspor.

Tak hanya orang Jawa, kelompok pelaku bisnis terkenal pada masa itu di sepanjang Bengawan Solo ini adalah pedagang dari negeri China. Pada masa itu para pedagang Jawa dikenal sebagai produsen dan distributor produk pertanian seperti beras, kelapa, jagung dan buah-buahan. Para pedagang ini membawa hasil bumi dari pedalaman untuk ditukar atau dijual di setiap bandar persinggahan sampai akhirnya menuju ke muara sungai sebagai tempat penimbunan.

Dari uraian tersebut sangat jelas bahwa Sungai Bengawan Solo memainkan peranan penting dalam sektor perdagangan domestik yang bertumpu pada pelayaran sungai. Berbagai alat transportasi sungai saat itu seperti getek dan perahu lalu lalang membawa berbagai barang hasil bumi hingga kain batik. Tak hanya para saudagar namun pedagang bahkan bangsawan dengan bermacam busana, berseliweran di pelabuhannya.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Kawasan Tawangmangu yang Memesona Sejak Zaman Belanda, Kini Masih Jadi Primadona Wisata di Solo Raya

Kisah Kawasan Tawangmangu yang Memesona Sejak Zaman Belanda, Kini Masih Jadi Primadona Wisata di Solo Raya

Wisata Tawangmangu telah kesohor sejak zaman Belanda ketika berkunjung ke wilayah Solo Raya.

Baca Selengkapnya
Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Kereta api Turangga adalah salah satu kereta api yang memiliki sejarah panjang, nama kereta ini diambil dari kendaraan mitologi tunggangan para bangsawan Jawa.

Baca Selengkapnya
Selain Beli Pesawat, Garasi Haji Isam Penuh dengan Mobil Mewah dan Bengkel Pribadi

Selain Beli Pesawat, Garasi Haji Isam Penuh dengan Mobil Mewah dan Bengkel Pribadi

Haji Isam memiliki hobi otomotif hingga memiliki garasi modern berstandar internasional untuk merawat banyak mobil miliknya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sebanyak ini Jumlah Manusia yang Pernah Merasakan Melayang di Luar Angkasa

Sebanyak ini Jumlah Manusia yang Pernah Merasakan Melayang di Luar Angkasa

Apalagi di masa mendatang akan dibukanya penerbangan komersial ke luar angkasa sebagai wahana wisata baru.

Baca Selengkapnya
Melayat Blacius Subono di Solo, Ganjar: Beliau Orang Baik dan Seniman Hebat

Melayat Blacius Subono di Solo, Ganjar: Beliau Orang Baik dan Seniman Hebat

Suasana begitu haru. Tampak Ganjar memeluk istri dan anak-anak Ki Bono.

Baca Selengkapnya
Sejarah Soto Tangkar yang Melegenda, Lahir dari Sulitnya Orang Betawi Membeli Daging Sapi

Sejarah Soto Tangkar yang Melegenda, Lahir dari Sulitnya Orang Betawi Membeli Daging Sapi

Siapa sangka jika soto tangkar berangkat dari ketidakmampuan warga Betawi membeli daging sapi. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya
Truk Bawa Rombongan Peziarah Terguling di Bandung Barat, 5 Orang Meninggal Dunia

Truk Bawa Rombongan Peziarah Terguling di Bandung Barat, 5 Orang Meninggal Dunia

Diduga, truk kehilangan kendali sehingga terguling dalam perjalanan dari arah Cianjur menuju Bandung barat.

Baca Selengkapnya
Tak Penuhi Panggilan Bawaslu, Gibran Pilih Ngantor

Tak Penuhi Panggilan Bawaslu, Gibran Pilih Ngantor

Gibran Rakabuming Raka tidak memenuhi panggilan Bawaslu terkait

Baca Selengkapnya
Masa Tenang, Gibran Kembali Bekerja sebagai Wali Kota Solo

Masa Tenang, Gibran Kembali Bekerja sebagai Wali Kota Solo

Memasuki hari kedua masa tenang menjelang Pilpres 2024, Cawapres Gibran Rakabuming Raka kembali menjalani aktivitas sebagai Wali Kota Solo.

Baca Selengkapnya