Bendung wabah ISIS, 62 Ormas Islam berkumpul di MUI Jatim
Merdeka.com - Wabah Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS), masih menjadi perhatian serius bagi ormas-ormas di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Hari ini, Senin (11/8), Gabungan Umat Islam Bersatu (GUIB) mengumpulkan 62 Ormas Islam di Jawa Timur, untuk menyikapi perkembangan kelompok ISIS di provinsi paling timur Pulau Jawa ini.
Ke 62 Ormas Islam anggota GUIB itu, berkumpul di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur di Jalan Dharma Husada, Surabaya. Mereka akan membahas draf penting yang akan diajukan ke Gubernur Jawa Timur, Soekarwo untuk dijadikan pertimbangan pembuatan Peraturan Gubernur (Pergub) terkait ISIS.
Seperti diketahui, pasca-pertemuan antara ulama-ulama di Jawa Timur, beserta Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jawa Timur tanggal 7 Agustus lalu di Gedung Grahadi Surabaya, Soekarwo berjanji akan membuatkan Pergub larangan bagi kelompok ISIS di Jawa Timur. Sebab, kelompok ini dianggap membahayakan kesatuan NKRI, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Nah, untuk itulah GUIB menggelar pertemuan di Kantor MUI Jawa Timur. 62 Ormas Islam di Jawa Timur yang hadir di antaranya, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Front Pembela Islam (FPI), serta perwakilan-perwakilan Ormas Islam yang lain dan masuk menjadi anggota GUIB Jawa Timur.
Hasil pertemuan itu, mereka sepakat menolak lahirnya ISIS di Jawa Timur. "Nantinya, hasil dari pembahasan ini, menjadi draf yang akan diajukan ke gubernur sebagai acuan pembuatan Pergub larangan penyebaran ISIS di Jawa Timur," terang Sekretaris GUIB Jawa Timur, Muhammad Yunus usai pertemuan di Kantor MUI Jawa Timur.
Yunus juga mengungkap, sejak kelompok ISIS mulai menyebarkan pengaruhnya di Indonesia, aparat keamanan berhasil menangkap orang-orang yang dicurigai sebagai pengikut ISIS.
"Bahkan polisi juga mengamankan simbol-simbol yang menjadi dasar kecurigaan petugas atas terlibatnya beberapa orang tersebut sebagai jaringan ISIS," ungkap Yunus yang juga Sekretaris MUI Jawa Timur itu.
Di Jawa Timur sendiri, masih kata dia, sepak terjang jaringan ISIS, kali pertama di ketahui menyebar di Kabupaten Malang, tepatnya di Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau. Selanjutnya di tengarai ada di Lamongan dan Sidoarjo.
Terbaru, Sabtu dini hari (9/8) lalu, polisi berhasil mengamankan seorang nelayan di Lamongan, Edy Darwanto, warga Gowa, Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran, karena diketahui hendak mengibarkan bendera ISIS di atas perahu miliknya.
Kemudian di Sidoarjo, Minggu kemarin (10/8), warga Balong Bendo, Kecamatan Krian, melakukan penyegelan Masjid Hibaturrahman atau Islamic Center, yang informasinya, pada tanggal 12 Agustus besok akan dijadikan lokasi deklarasi dan pembaiatan anggota ISIS di Sidoarjo.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaMakam para ulama ini terletak di pemakaman umum desa.
Baca SelengkapnyaAnak sulung Presiden Joko Widodo itu mengaku kalau kedatangannya dia ke Rusun Muara Baru hanya sekadar Silaturahmi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pendapat mantan Gubernur Jawa Tengah itu masuk akal, bukan hanya ngomong doang.
Baca SelengkapnyaMereka menerima penghargaan bersamaan dengan menantu dan putra Presiden RI
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto resmi menyandang gelar jenderal kehormatan, Rabu (28/2).
Baca SelengkapnyaPria berinisial DE ditangkap Densus 88 di Bekasi, karena diduga terafiliasi jaringan teroris ISIS. Rumahnya di Baleendah, Kabupaten Bandung pun digeledah.
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat menganggap sosoknya seperti "damar" atau lentera yang menerangi dalam gelap
Baca Selengkapnya