Benarkah pencopotan BG dan Abraham Samad berkat usulan Ganjar?
Merdeka.com - Pasca pertemuannya dengan elite Koalisi Indonesia Hebat (KIH), termasuk Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Loji Gandrung, Kota Solo, Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mantap memutuskan untuk menghentikan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) yang berstatus tersangka di Mabes Polri.
Tidak hanya itu, Jokowi juga secara tegas mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) batal melantik Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) meskipun DPR telah meloloskan BG sebagai calon Kapolri terpilih.
Keputusan ini diduga tak lepas dari keberadaan salah satu kader PDIP yang juga saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pasalnya, sebelum pertemuan Jokowi, Megawati dan KIH berlangsung di Solo, Jawa Tengah, kepada merdeka.com Ganjar menyatakan.
"Mudah kok untuk menyelesaikan kisruh KPK dan Polri yang sampai saat ini belum usai juga. Dua-duanya semu pimpinanya diganti yang baru saja," ungkap Ganjar Pranowo kepada merdeka.com disela-sela acara roadshow yang dilakukan setiap hari Rabu-Kamis di Brebes, Jawa Tengah Rabu (11/2) malam pekan lalu.
Pasca pernyataan itu, Ganjar kemudian ikut melakukan pertemuan bersama KIH, Megawati dan Presiden Jokowi di Solo. Dalam pertemuan itu, Ganjar pun tampak asyik makan bareng bersama petinggi KIH di antaranya Megawati, Wiranto, Romahurmuziy, Muhaimin Iskandar, Marwan Jafar dan lainnya.
Saat dikonfirmasi pasca pertemuan itu, Ganjar Pranowo mengakui telah memberikan masukan kepada Presiden Jokowi. Namun, Ganjar menolak membeberkan masukan apakah yang diberikan kepada Jokowi disaat Hakim Sarpin Rizaldi memutuskan bahwa praperadilan gugatan BG terhadap status penetapan tersangkanya oleh KPK dimenangkan oleh BG.
"Saya sudah berikan masukan banyak ke Pak Presiden. Kalau apa saja masukannya akan saya tidak bisa katakan ke anda apa saja masukan yang saya berikan ke bapak presiden," ungkap Ganjar Pranowo Senin (16/2) kepada wartawan saat ditemui di Puri Gedeh, Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah di Kota Semarang, Jawa Tengah.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar menilai pemakzulan presiden tidak bisa sembarang dilakukan
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut dirinya menjadi orang pertama yang diterima oleh Sultan HB X ketimbang orang lain.
Baca SelengkapnyaMenurut mantan Gubernur Jawa Tengah itu, hubungan keduanya dipastikan tetap baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar mengaku tidak terlalu mempermasalahkan sikap menteri Jokowi yang mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu
Baca SelengkapnyaSetiap pernyataan yang keluar dari mulut pejabat negara selalu ada rekam jejaknya.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Jokowi sebagai presiden punya kewenangan untuk bepergian ke mana pun, termasuk ke Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaGanjar mengingat ucapan Jokowi agar tidak memilih pemimpin diktator, otoriter dan melanggar HAM.
Baca SelengkapnyaGanjar Dengar Perguruan Tinggi Diintervensi karena Kritik Jokowi: Pemerintah Tak Perlu Ketakutan
Baca Selengkapnya