Benarkah Anggito Abimanyu menjiplak?
Merdeka.com - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Anggito Abimanyu dituding menjiplak karya orang lain. Hal ini terkait tulisan Opini yang ditulis Anggito dalam harian Kompas pada Senin 10 Februari lalu.
Anggito dinilai telah menjiplak karya Hatbonar Sinaga yang sebenarnya juga pernah dimuat di Kompas pada tahun 2006 lalu. Benarkah?
Kasus dugaan penjiplakan ini ramai dibicarakan di dunia maya dan blog-blog. Mereka menggunjingkan kasus penjiplakan ini dan menyayangkan jika seorang Anggito Anggito benar melakukannya.
Dalam kolom Opini Kompas Senin 10 Februari lalu, Anggito menulis Opini yang diberi judul 'Gagasan Asuransi Bencana' Anggito menulis sebagai Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
Dalam Opininya, Anggito mengangkat rencana Menteri Keuangan Chatib Basri mewacanakan kembali perlunya asuransi bencana alam. Di empat paragraf pertama tidak ada masalah dalam Opini tersebut.
Dugaan penjiplakan baru kentara di paragraf kelima yang diberi judul 'Bencana dan regulasi bencana'. Di Bab ini lah yang kemudian kontroversi.
Di bab tersebut, Anggito menuliskan, "Dalam The 100 Greatest Disasters of All Time karya Stephen J Spignesi, dua bencana di Indonesia berada di peringkat ke-22 dan ke-30. Pertama, letusan Gunung Tambora di Sumbawa (1815) yang merenggut 150.000 jiwa dan menurunkan suhu bumi. Kedua, letusan Gunung Krakatau (1883) yang menelan 36.000 nyawa. Jika buku itu disusun setelah tsunami Aceh, bencana yang merenggut nyawa sekitar 300.000 jiwa itu akan bertengger di posisi ke-18,"
Hal ini hampir persis dengan apa yang pernah di tulis oleh Hatbonar Sinaga di Kompas, 21 Juli 2006 lalu. Di paragraf awalnya, Hatbonar menuliskan:
"Dalam buku The 100 Greatest Disasters of All Time karya Stephen J Spignesi, dua bencana di Indonesia masuk peringkat ke-22 dan 30. Letusan Gunung Tambora di Sumbawa tahun 1815 merenggut 150.000 jiwa dan menurunkan suhu Bumi. Adapun letusan Gunung Krakatau tahun 1883 menelan 36.000 nyawa. Jika buku tersebut disusun setelah tsunami Aceh, bencana yang merenggut nyawa sekitar 300.000 jiwa itu akan bertengger di posisi 18."
Begitu juga seterusnya. Banyak kalimat yang persis di Opini Hatbonar ada di Opini Anggito pada Senin kemarin. Indikasi bahwa Anggito melakukan penjiplakan pun merebak.
Bahkan bisa dibandingkan antara tulisan Anggito di http://budisansblog.blogspot.co.uk/2014/02/gagasan-asuransi-bencana.html?m=1 dengan tulisan Hatbonar di blog http://www.munawarkasan.com/index.php/artikel-asuransi/43-menggagas-asuransi-bencana yang ditulis Juli 2006 lalu.
Namun terkait dugaan penjiplakan ini Abimanyu belum memberikan konfirmasi. Telepon merdeka.com pun belum direspon oleh Abimanyu.
(mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota TNI di Purwokerto Aniaya Anak Pejabat Pangkalpinang Tetap Diproses, Empat Saksi Diperiksa
Baca SelengkapnyaUcok Baba ngamuk sampai melempar botol plastik di depan anak laki-lakinya yang bernama Adam.
Baca SelengkapnyaAnang dikenal sebagai sosok penyanyi yang memiliki banyak penggemar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Angger Dimas mengaku ingin menyampaikan pesan kepada YA tersangka pembunuhan berencana Dante.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan beri nilai 11 atas kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam sesi debat capres
Baca SelengkapnyaDua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaOtto menilai apabila telah terjadi kecurangan dalam konteks Pemilu sudah selayaknya dibahas di luar forum PHPU.
Baca SelengkapnyaBerikut reaksi mengejutkan Prabowo saat istri pensiunan Jenderal TNI ingin cium tangannya.
Baca Selengkapnya