Belum bayar LKS, 4 siswa dihukum belajar di lantai
Merdeka.com - Tak mampu dan belum bisa membayar buku LKS (lembar kerja siswa) yang harus dibeli dari gurunya di sekolah, empat siswa SD di Kendal dihukum oleh gurunya. Hal ini dilakukan oleh salah seorang guru SD Negeri 3 Sidomukti, Weleri, Kendal, Jawa Tengah.
Siswa-siswa yang menjadi korban hukuman dari gurunya berinisial AR itu harus mengikuti pelajaran dengan cara belajar dilantai tanpa alas selembar alas itu adalah; Adi Abdul Robidin (8), Muhammad Eko Saferdy (8), Miftakhus Syifa (8) dan Muhammad Rizki Firmansyah (8).
Mereka harus belajar di lantai, sementara teman-temannya yang lain yang sudah lunas membayar LKS belajar di bangku dan meja kelas.
Sebelum menghukum siswa tersebut, saat proses belajar mengajar dimulai, oknum guru tersebut mengumumkan nama-nama siswa yang belum membayar buku LKS. Karena keempat siswa belum membayar buku LKS, guru tersebut menghukum keempat siswa tersebut dengan untuk mengikuti pelajaran di lantai selama dua hari.
Ferdy salah satu siswa yang ikut dihukum mengaku jika dirinya disuruh belajar di lantai selama dua hari.
"Saya dan tiga teman lainnya di panggil ke depan kelas karena belum membayar LKS. Lalu saya dan tiga teman lainnya disuruh duduk di lantai selama pelajaran sampai dua hari," kata Ferdy Selasa.
Eko Winarti ibu Ferdy mengaku dirinya baru tahu kejadian tersebut justru dari teman-teman Ferdy, kalau anaknya di hukum oleh gurunya belajar di lantai selama dua hari.
"Saya kecewa dengan kelakuan guru tersebut. Masa gara-gara belum bayar LKS, anak saya diperlakukan seperti itu," ujar Eko.
Kepala Sekolah SDN 3 Sidomukti, Sutriyati, Spd saat dikonfirmasi membantah adanya oknum guru yang memberikan hukuman disekolahnya seperti itu.
"Kami telah menanyai guru yang bersangkutan, namun guru tersebut mengaku tidak melakukan hukuman apapun. Jika guru tersebut benar-benar melakukan pasti akan ada laporan dari orang tua murid, soal empat siswa mengikuti proses belajar mengajar di lantai itu adalah keinginan mereka sendiri. Karena di sekolah kami juga sedang mengembangkan proses belajar mengajar dengan cara inovatif," ujar Sutriyati.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anaknya Menangis Lantaran Tak Enak Hati Minta Uang Kuliah Profesi, Respons Ayah Ini Bikin Terenyuh
Cara didikan orang tua menentukan keberhasilan anak di masa depan.
Baca SelengkapnyaUsai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih
Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaKampanye di Karawang, Ganjar Dicurhati Ibu-Ibu 'Cari Kerja Dipersulit, Harus Bayar Rp5 Juta ke Ordal'
Di hadapan Ganjar, Eli menceritakan dua anaknya yang lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kesulitan mencari kerja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
10 Hal yang Harus Bisa Dilakukan Anak Sebelum Mulai Bersekolah
Sebelum mulai bersekolah ada hal yang harus dipersiapkan orangtua agar bisa dilakukan anak.
Baca SelengkapnyaPernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaAnies soal KJMU Dikabarkan Bakal Diputus: Saat Bantu Anak dengan Beasiswa, Maka Pemberiannya Harus Sampai Tuntas
seluruh mahasiswa yang dinyatakan sebagai penerima manfaat bantuan KJMU dan tengah berjalan
Baca SelengkapnyaAnak Tukang Sampah Lulus jadi Polisi, Jenderal Polri Langsung Bereaksi
Lulus pendidikan Bintara Polri, sosoknya langsung disapa jenderal bintang dua.
Baca SelengkapnyaAnak Guru Ngaji Ini Berhasil Lulus S-1 dan S-2 Jalur Cepat Unair, Ternyata Begini Kehidupannya
Ia aktif dalam kegiatan akademik maupun non-akademik.
Baca SelengkapnyaGuru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut
Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca Selengkapnya