Belum ada rumusan soal TIK buat dukung ekonomi digital Indonesia
Merdeka.com - Besarnya potensi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di masa depan bukan hanya mengikuti jejak sukses website besar maupun startup global di pasar dunia. Pemerintah Indonesia diminta cepat tanggap atasi pesatnya kemunculan bisnis ini di masyarakat.
Ketua Komite Penyelarasan Teknologi Informasi dan Komunikasi (KPTIK), Dedi Yudiant menuturkan, kesiapan itu terutama untuk mencapai tujuan Presiden Joko Widodo memajukan ekonomi digital. Apalagi Jokowi menekankan bahwa TIK akan menjadi tulang punggung membuka lapangan pekerjaan secara massal dengan cepat.
"Tapi, saya ingatkan lagi bahwa masyarakat dan pemerintah tak boleh salah kaprah melihat peluang ini. Kita tidak sadar bahwa belum ada rumusan besar TIK di Indonesia, satu pun belum ada," ujar Dedi dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (20/4).
Pada saat berkunjung ke Amerika Serikat bulan Februari 2016 lalu, kata dia, Jokowi mengangkat konsep ekonomi digital sebagai topik utama. Nilai potensi ekonomi digital Indonesia pada 2020 diperkirakan akan mencapai USD 130 miliar atau setara sekitar Rp 1,69 triliun dengan kurs Rp 13.000 per USD. Jika konsep itu berjalan dengan baik, nilai itu akan tercapai.
Meski begitu, dia melihat pemerintah bakal mengalami kesulitan untuk mencapai target itu. Apalagi waktu dibutuhkan kurang dari lima tahun lagi.
"Tapi, dengan apa kita mau mencapai target itu? Ekonomi digital itu bukan hanya e-commerce dan Palapa Ring yang pada 2019 pun belum tentu selesai dan on. Hanya tersisa 3,5 tahun untuk mencapai target 2020 itu, bagaimana kita mau mengejarnya," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesan Jokowi ke MA: Hakim Harus Peka Terhadap Rasa Keadilan Masyarakat
Jokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaJokowi Tekan Aturan Percepatan Transformasi Digital, Begini Isinya
Pertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.
Baca SelengkapnyaJokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya
Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir
Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaJokowi: Vietnam Sepakat Kerja Sama di Bidang Transisi Energi dan Ekonomi Digital
Indonesia dan Vietnam juga telah menyepakati penguatan kerja sama ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaLanjutkan Program Jokowi, Ganjar-Mahfud Bakal Menerapkan KTP Sakti
Penyaluran bantuan sosial hingga program kesejahteraan masyarakat lainnya akan mudah diakses secara digital melalui satu KTP saja.
Baca Selengkapnya