Merdeka.com - Penghasilan S (14), siswi SD yang bekerja di klub malam ternyata tidak terlalu besar. Dalam semalam bocah kelas VI itu hanya mengantongi uang Rp 30 sampai Rp 50 ribu.

"Semalam dapat Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu," ujar Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), M Ihsan saat dihubungi merdeka.com, Rabu (25/4).   

Klub malam tempat S bekerja kata Ihsan, bocah yang baru 10 hari terjun ke dunia malam itu sama sekali tidak mendapat imbalan. Dia hanya mendapat uang dari pengunjung.

"Enggak dibayar sama kafe, uang dari saweran pengunjung," katanya.

Pada usianya yang masih muda menurut Ihsan, tempat hiburan malam sangat pantas menjadi lahan bekerja anak-anak. Jika awalnya sebagai penyanyi lambat laun bisa terjerumus menjadi wanita penghibur.

"Modusnya seperti itu, awalnya penyanyi karena butuh uang bisa menjadi wanita penghibur," tuturnya.

KPAI sudah menindaklanjuti dan melaporkan temuan-temuan ini ke aparat kepolisian. Dia berharap polisi dapat segera menindak tegas siapa saja yang secara sengaja mempekerjakan anak-anak.

"Kita harap aparat menertibkan ini," tandasnya.

Temuan KPAI soal anak SD yang bekerja di klub malam ini mengejutkan. Di pagi hari, S (14) bersekolah di salah satu SD di Koja, Jakarta Utara. Setelah pulang sekolah dia bekerja di sebuah klub malam kelas kampung sebagai penyanyi.