Bekasi bangun kedutaan besar di Jatiasih, diresmikan wakil wali kota
Merdeka.com - Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu membenarkan dirinya telah meresmikan Kedutaan Besar Bekasi, pada 1 November lalu. Kedutaan tersebut, bukan seperti kedutaan pada umumnya yaitu perwakilan sebuah negara di negara lain.
"Istilah saja, Kedubes seni. Tidak ada motivasi lain," kata Syaikhu kepada merdeka.com di Bekasi, Kamis (19/11).
Menurut dia, Kedubes Bekasi yang berada di Jalan Jatikramat, Jatiasih tersebut adalah suatu komunitas kreatif yang dapat menghasilkan karya-karya, seperti karya lukis, komik, dan lainnya. Isinya merupakan anak-anak muda Kota Bekasi.
"Kedubes ini adalah kumpulan duta-duta kreatif di bidang seni Kota Bekasi," kata Syaikhu.
Inisiator Kedubes Bekasi, Fithor Faris mengatakan, pemberian nama Kedubes Bekasi sudah dipertimbangkan matang bersama rekan-rekannya. Ide itu tercetus dari bully-bully-an kepada Bekasi beberapa waktu lalu.
"Bekasi dibuat meme berada di luar angkasa, lama-lama sebagai sebagai warga Bekasi gelisah juga," katanya.
Karena itu, dia ingin membalas bully tersebut dengan karya-karya yang positif di bidang seni, yang memberikan manfaat dan edukasi bagi masyarakat Kota Bekasi.
"Kalau meme dibalas dengan meme, tidak ada ketemunya. Ujung-ujungnya malah ribut," kata lulusan S2 di IKJ ini.
Dengan Kedubes Bekasi ini, dia berharap dapat membangun Bekasi melalui karya seni, seperti melukis, membaca puisi, komik, dan lainnya.
"Setiap sebulan sekali ada even, work shop, seminar, belajar membatik, dan lainnya. Pesertanya mulai anak-anak SD-SMP, dan orang dewasa," katanya.
Fithor menambahkan, bila orang penasaran dengan penamaan Kedubes Bekasi disarankan agar datang. Di sana kata dia, akan menunjukkan hasil karya-karya positif dari anak-anak muda Bekasi.
"Seperti orang datang ke Bandung, di sana ada taman jomblo. Orang akan penasaran kemudian datang, dan ketika melihat langsung akan terkesan," katanya menganalogikan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Guna memastikan keinginannya itu, Dico mulai mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat di seluruh kabupaten/kota yang ada di Jateng.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan itu semua demi memperingati jasa para pahlawan
Baca SelengkapnyaMenguji ketajaman pikiran dan kreativitas, pertanyaan menjebak menawarkan pengalaman interaktif yang tak terduga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bangunan ini dulunya sempat miring karena tertiup angin, namun bisa tegak kembali karena tertiup angin dari arah yang berbeda
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif sekeluarga itu bunuh diri. Pengakuan tetangga mereka dalam kesulitan ekonomi.
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaTengah berulang tahun di lokasi tugas, sosoknya mendapat kejutan.
Baca SelengkapnyaJakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaBangunan ini diharapkan jadi ruang kreatif bagi komunitas, UMKM, dan masyarakat umum
Baca Selengkapnya