Bayar refund, Lion Air cuma pakai Rp 565 juta duit PT Angkasa Pura
Merdeka.com - Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan pihaknya hanya menggunakan Rp 565 juta dari Rp 4 miliar yang dipinjam dari PT Angkasa Pura II untuk dana talangan refund penumpang pesawat. Dana tersebut sudah dikembalikan pada hari Jumat (20/2).
"Dari dana PT Angkasa Pura II, kami gunakan Rp 565 juta dan sudah kami kembalikan. Pada hari jumat lalu informasi yang beredar sebesar Rp 4 miliar. Untuk keuangan bisa dicek pembayaran bahan bakar kami ke Pertamina tidak ada masalah. Jadi masalah keuangan kami tidak ada yang dikhawatirkan," kata Edward saat menggelar konferensi pers di kantornya, di Jakarta, Senin (23/2).
Edward menjamin, para penumpang Lion Air yang terkena delay bisa melakukan refund di seluruh kantor Lion Air.
"Refund kami kembalikan 100 persen. Penumpang yang terkena delay telah menschedule penerbangannya pada hari Rabu dan Jumat," katanya.
Ketika ditanya apakah ada jaminan Lion Air tidak akan ada delay lagi setelah kejadian ini, dia mengatakan tidak ada penerbangan di manapun yang tepat waktu. Sehingga, untuk menjamin sepenuhnya Lion Air tidak akan mengalami delay, dia pun tak dapat menyanggupinya secara penuh.
"Sudah kami analisa. Tidak ada penerbangan yang on time. Untuk 100 persen menjamin tidak ada delay tidak mungkin, tapi untuk 75-80 persen bisa kami usahakan," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penumpang bisa refund ke kantor Lion Air Grup mengambil uang sesuai dengan harga tiket yang dibeli
Baca SelengkapnyaPesawat Lion Air sempat berputar di langit Kota Binjai
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akibat erupsi Gunung Ruang, sejumlah penerbangan Lion Air Grup masih ditunda.
Baca SelengkapnyaPesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu, Senin (11/3) malam.
Baca SelengkapnyaJika keberangkatan dari Indonesia menuju negara Timur Tengah, maka dikenakan biaya tambahan sebesar USD36 atau setara Rp566.000 per kg.
Baca SelengkapnyaMenurut Daniel, pesawat yang diperbaiki bukan hanya milik Lion Air Group, dan dijamin bisa lebih hemat biaya.
Baca SelengkapnyaLetjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAlasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca Selengkapnya