Basarnas: Kami tidak memperlambat evakuasi korban
Merdeka.com - Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo menegaskan, tim evakuasi tidak memperlambat proses evakuasi korban jatuhnya Pesawat Sukhoi Superjet 100 di kawasan Gunung Salak, Bogor.
"Kami tidak mungkin memperlambat atau kami sengaja memperlambat. Kami juga manusia dan tahu perasaan keluarga korban. Keluarga juga ingin tahu kepastian keadaan keluarganya," kata Daryatmo dalam keterangan persnya di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (10/5).
Menurut Daryatmo, lambatnya proses evakuasi karena tim SAR mengalami banyak kendala salah satunya adalah medan yang berat. Selain itu, cuaca juga mempengaruhi.
"Kami dihadapkan pada persoalan cuaca. Jadi tidak mungkin kami memperlambat," tegas Daryatmo.
Rencananya, proses evakuasi akan kembali dilanjutkan besok sekitar pukul 07.00 WIB.
Posisi jatuhnya pesawat mulai ditemukan pagi tadi. Tim SAR yang menggunakan Helikopter Super Puma menemukan serpihan pesawat Sukhoi di kawasan Gunung Salak dengan koordinat 06,42,612 dan titik 1064441,2, sekitar 3,5 kilometer posko Cijeruk, Kabupaten Bogor, Kamis pagi.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Balita ini terjebak selama 3 hari. Proses evakuasi ini dilakukan pada Minggu (11/2) lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan skenario evakuasi korban tewas yang terjepit kereta api Turangga usai tabrakan dengan kereta api lokal Bandung.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"6 meninggal dunia sudah di RSI Weleri, 1 terjepit (MD) kondektur dalam proses evakuasi," ujar Kombes Pol Satake
Baca SelengkapnyaData Terbaru Arus Mudik Lebaran 2024: Dalam Lima Hari 322 Kecelakaan, 63 Orang Meninggal
Baca SelengkapnyaPolisi hingga kini masih terus melakukan proses evakuasi terkait tabrakan kereta.
Baca SelengkapnyaTotal korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu
Baca SelengkapnyaKecelakaan itu menyebabkan dua penumpang odong-odong tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat.
Baca Selengkapnya