Bareskrim bantah terima surat pencabutan kasus Masinton aniaya Dita
Merdeka.com - Beredar surat pencabutan laporan penganiayaan yang diduga dilakukan Anggota DPR Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu terhadap staf ahlinya, Dita Aditia Ismawati. Surat itu meminta kasus Masinton yang tengah ditangani Bareskrim dihentikan.
Kabag Analisa dan Evaluasi (Anev) Bareskrim Mabes Polri Kombes Hadi Ramdani mengaku menerima surat tersebut. "Kita belum terima," kata Hadi saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Jumat (5/1).
Hadi menegaskan, tidak ada sepucuk surat yang disebut-sebut ditulis langsing ibunda Dita yakni Lilis Sulisnawati. Bahkan dia menyebut surat yang sempat beredar itu tidak benar. "Sampai saat ini kita memang belum menerima surat tersebut, itu mungkin isu aja," tegas dia.
Untuk diketahui sebelumnya, Kasus dugaan pemukulan yang dilakukan Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu terhadap Dita Aditia Asmawati telah memasuki proses hukum di Bareskrim Mabes Polri dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Namun beredar surat pencabutan proses hukum di Bareskrim dan MKD atas nama ibunda Dita, Lilis Sulisnawati.
Surat yang ditandatangani di Bogor, 4 Februari kemarin tersebut berisi pernyataan Lilis. Dia tak ingin proses hukum dan etik dilanjutkan.
"Dengan ini kami menyatakan bahwa laporan ke Bareskrim Mabes Polri dan Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI yang dibuat oleh anak saya tersebut di atas yang membawa-bawa nama Masinton Pasaribu sebagai anggota DPR agar tidak diperpanjang lagi," tulis surat itu.
Lilis khawatir isu yang menyangkut anaknya dibawa ke ranah politis. Sebab akan mengganggu keluarga besarnya. Lilis pun mengakui bahwa surat itu dia buat dalam keadaan sadar dan tanpa tekanan.
"Dan sebagai ibunya, saya menyatakan bahwa anak saya menyelesaikan permasalahannya secara musyawarah kekeluargaan, dikarenakan berita- berita tentang anak saya ini sudah membuat keluarga khawatir dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain."
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaKisah Hidup Basrizal Koto, Pengusaha Sukses Asal Pariaman yang Pernah Jadi Kernet Angkot
Sosok pengusaha sukses ini dulunya sempat hidup serba susah, pernah bekerja sebagai kernet angkot sampai sang ibunda dihina oleh tetangganya sendiri.
Baca SelengkapnyaBareskrim Limpahkan Berkas TPPU Panji Gumilang ke Kejagung
Panji diduga memakai dana yayasan untuk kepentingan pribadinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Surat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru
Surat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru
Baca SelengkapnyaPenuh Keseruan, Momen Dosen Latih Mahasiswanya Berpidato dengan Kaleng Biskuit Ini Curi Perhatian
Dosen memiliki caranya sendiri untuk melatih mahasiswanya agar bisa berpidato dengan lancar.
Baca SelengkapnyaCatat, Surat Keterangan Perekaman KTP Bisa Digunakan untuk Syarat Mencoblos
Masyarakat belum memiliki KTP tetapi sudah didata dapat menggunakan surat keterangan bahwa mereka telah melakukan perekaman bisa digunakan saat Pemilu
Baca SelengkapnyaContoh Sisindiran Bahasa Sunda Kocak, Mampu Menggelitik dan Bikin Tertawa Terbahak-bahak
Sisindiran Sunda ini juga mempunyai pesan yang hendak disampaikan pada pembaca atau para pendengar.
Baca SelengkapnyaDahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar
Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki Larang Warteg di IKN Nusantara, Pengusaha: Jangan Kesankan Warteg dengan Kotor dan Kumuh
Penilaian terhadap kesan warteg kotor dan kumuh sudah dianggap ketinggalan zaman.
Baca Selengkapnya