Bantah Terima Fee, Sekjen Kemensos Mengaku Hanya Dapat Sepeda Brompton
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial (Kemensos) Hartono membantah terima fee bansos sembako Covid-19 namun mengakui mendapat sepeda Brompton.
"Tidak pernah dapat uang dari bansos," kata Hartono di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (5/5).
Dia menjadi saksi untuk terdakwa mantan Menteri Sosial Juliari Batubara yang didakwa menerima suap sebesar Rp32,482 miliar dari 109 perusahaan penyedia bansos Covid19.
"Namun, saya dikirimi sepeda Brompton dari Adi Wahyono melalui sopirnya karena saya memang sudah lama cari Brompton itu hanya saya tidak pernah minta bantuan Adi Wahyono cuma dia tahu saya lagi cari Brompton," jelas Hartono.
Adi Wahyono adalah Kabiro Umum Kemensos sekaligus pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan bansos sembako Covid-19 periode Oktober—Desember 2020 sekaligus kuasa pengguna anggaran (KPA) pada bulan April—September 2020.
"Harganya saya tidak tahu berapa dan sumber uangnya juga tidak tahu dari mana. Saya tanya dapat dari mana sepedanya dia tidak jawab. Akan tetapi, tidak berapa lama saya tahu sepeda dibayarkan Joko," ungkap Hartono seperti dilansir dari Antara.
Joko yang dimaksud adalah Matheus Joko Santoso yang menjabat sebagai PPK pengadaan bansos sembako Covid-19 pada Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Kemensos periode April—Oktober 2020.
"Ada yang menginformasikan itu uangnya dari Joko, lalu akhirnya saya dapat informasi bahkan soal siapa yang menjual lalu saya cari untuk mendapat kebenaran dari pemberian sepeda itu," terangnya.
Menurut Hartono, harga sepeda tersebut adalah Rp 110 juta untuk dua sepeda.
"Harga persisnya saya tidak tahu berapa tetapi dikatakan Rp 110 juta untuk dua sepeda, satu lagi untuk Dirjen Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos)," ungkapnya.
Dia mengaku setelah berdiskusi dengan rekannya di Kemensos, akhirnya mengembalikan sepeda tersebut ke Biro Umum Kemensos pada bulan Oktober 2020.
"Saya kembalikan ke Biro Umum untuk dikembalikan kepada Pak Adi Wahyono," kata Hartono terangnya.
Namun, Hartono mengaku sudah pernah menggunakan sepeda itu untuk acara kemerdekaan di rumah dinas Juliari.
"Pernah dipakai untuk fun bike 17 Agustus saat kegiatan di rumah Pak Menteri, Pak Menteri juga naik sepeda tetapi mereknya Dahon," ungkapnya.
Sepeda Brompton warna merah yang didapat Hartono sudah dikembalikan ke KPK.
"Sepedanya sudah di KPK, sudah dikembalikan karena saya juga sudah punya sepeda," kata Hartono.
Dalam dakwaan Juliari disebutkan uang fee dari perusahaan penyedia bansos sembako juga untuk membeli 2 unit sepeda merek Brompton seharga Rp110 juta masing-masing untuk Sekjen Kemensos Hartono dan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Pepen Nazaruddin.
Hartono juga disebut mendapat Rp200 juta dari uang fee tersebut.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaKemenhub merinci jumlah kendaraan yang keluar Jabodetabek sebanyak 753.487 kendaraan dan 1.506.974 orang.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal setelah sepeda motor bermuatan logistik yang dikendarai menabrak trotoar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jutaan pemudik kendaraan roda dua mulai melintasi jalur Pantura di H-3 Lebaran.
Baca SelengkapnyaSatu dari tiga korban meninggal dunia, sementara dua lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki sebuah kereta yang kehadirannya sama sekali tidak diharapkan, jika kereta tersebut keluar, berarti sedang ada hal buruk yang terjadi.
Baca SelengkapnyaKemenko Perekonomian melaporkan ada 12 proyek yang dikeluarkan dari PSN, salah satunya kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.
Baca SelengkapnyaLebih dari 42 ribu penumpang telah diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Pasar Senen dan beberapa stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta.
Baca SelengkapnyaPencuri sepeda motor di Tangerang Selatan, Banten berhasil membuat korbannya bingung.
Baca Selengkapnya