Bansos Telur Dianggap Banyak Masalah, Ridwan Kamil Ganti dengan Susu dan Masker
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memutuskan mengganti telur sebagai salah satu elemen dalam bantuan sosial (Bansos) pangan penanggulangan pandemi Covid-19. Pertimbangannya adalah menekan potensi permasalahan di tengah masyarakat.
"Telur di Bansos akan dihilangkan karena banyak masalah saya amati dari media memang repot tidak masalah. Ini contoh kita mendengar dan mengevaluasi sehingga di tahap dua telurnya akan diganti dengan susu untuk proteinnya," kata dia saat konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (29/7/2020).
Meski begitu, ia belum memutuskan bentuk susu yang akan menjadi pengganti telur tersebut apakah bubuk atau cair. Semua keputusan akan diambil setelah berkoordinasi dengan dengan ahli gizi sekaligus membahas daya tahan atau masa kadaluarsanya.
Ia menjelaskan, Bansos dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebelumnya diputuskan bersama DPRD Jawa Barat nominalnya sebesar Rp500 ribu. Angka itu dikombinasi dengan proporsi Rp150 ribu tunai dan sisanya berupa sembako.
"Kita diskusi dengan ahli gizi, ada protein, ada karbohidrat dan lain-lain. Sehingga kalau ada satu elemen akan diganti, maka penggantinya harus dikelompok yang sama," kata dia.
"Jadi tidak bisa digantikan dengan karbohidrat dan sebagainya. Hasil diskusinya susu. Kita juga belajar jangan sampai nanti memperumit lagi durasi, kadaluarsa. Ini belum diputuskan apakah nanti bentuknya bubuk, cair atau yang siap diminum, tapi apapun bentuknya sudah kita putuskan adalah susu. Kemudian ada tambahan masker untuk teknisnya belum kita putuskan 100 persen," kata dia.
Namun, ia memastikan untuk pengadaan susu akan memanfaatkan koperasi atau peternak susu perah. Sehingga, upaya ini sekaligus bisa meningkatkan ekonomi lokal UMKM.
Orang Tua Kurang Disiplin
Ridwan Kamil pun menyoroti kedisiplinan para orang tua yang masih banyak tidak memakaikan masker kepada anaknya ketika beraktivtas di luar rumah. Menurutnya, kedisiplinan ini menjadi hal yang krusial dalam pencegahan penularan virus corona.
"Orang tuanya pakai anaknya nggak dipakaikan masker. Saya titip tolong bantu edukasi agar anak-anak. Ini kekhawatiran saya, kalau sekarang nggak disiplin gimana nanti buka sekolah, mereka nggak kekontrol," ucap dia.
"Maka tolong orang tua. Nah kalau repot, karena mengedukasi anak susah minimal pakai face shield yang penting ada alternatif sampai mereka akhirnya paham memakai masker sebagai yang utama," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaBanyaknya warga yang berburu takjil membuka peluang usaha bagi para pedagang untuk meningkatkan perekonomiannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaBayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.
Baca SelengkapnyaCak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.
Baca SelengkapnyaArief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla atau JK menduga ada pengkondisian suara rakyat bila melihat hasil pemilu 2024.
Baca Selengkapnya