Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banser endus 4 wilayah di Jatim jadi basis gerakan ISIS

Banser endus 4 wilayah di Jatim jadi basis gerakan ISIS banser. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Barisan Serbaguna (Banser) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) mengendus sebanyak empat wilayah di Jawa Timur sudah menjadi basis pergerakan radikalisasi Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Keempat wilayah di Jawa Timur itu adalah wilayah Lamongan, Banyuwangi, Kediri dan Malang.

"Sudah ada beberapa titik yang laporan ke kita di antaranya di Lamongan kalau di Jawa Timur. Kemudian beberapa hari yang lalu di Banyuwangi. Kemudian juga terjadi di Malang. Ada di Kediri juga," kata Kepala Satuan Koordinasi Nasional Banser, Alfa Isnaeni di sela-sela acara Kursus Pelatih (Suspelat) II Satuan Koordinasi Wilayah Banser Jawa Tengah bertema "Menuju Pelatih Yang Profesional" di Kantor Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Tengah, Sabtu (27/12).

Untuk mengantisipasi dan mencegah upaya radikalisasi ISIS di wilayah tersebut, Banser telah melakukan pencegahan di antaranya dengan melakukan pendekatan terhadap masyarakat sekitar. Kemudian memberikan pengertian serta penjelasan terkait paham atau ideologi radikalisasi ISIS itu adalah daulah Islam yang keliru.

"Ada tindak lanjutnya, di antaranya dengan cara pendekatan, karena itu sifatnya memprovokasi massa. Jadi masyarakat yang diprovokasi kita dekati bagaimana sebetulnya dan sesungguhnya. Kalau sifatnya harus kita koordinasikan dengan aparat sesegera mungkin kita lakukan koordinasi," ujarnya.

Upaya radikalisasi ISIS tersebut dinilai oleh Banser sebagai langkah untuk memprovokasi masyarakat sekitar untuk sepaham dengan mereka agar meyakini konsep negara daulah Islamnya.

"Kita mengindikasikan bahwa itu provokasi, provokator. Kita belum bisa sebut itu siapa. Yang berwenang menyatakan itu bukan kita. Memprovokasi masyarakat," paparnya.

Terkait tantangan ISIS yang disampaikan di Youtube, Alfa menyatakan akan menjawab tantangan murahan dan provokatif tersebut dengan bagaimana konsep bernegara. Bahkan jika ISIS mengajak tanpa dialog dengan upaya kekerasan, Banser akan siap menghadapinya dengan kekerasan pula.

"Soal tantangan ISIS akan kita jawab dengan konsep bernegara. Tetapi kalau itu tidak dilakukan dengan baik apapun bentuknya karena kita pengawal RI, apapun bentuknya kita akan siapkan dan akan kita koordinasikan dengan para ulama. Sebab pemilik mandat Banser adalah ulama. Jadi kita siap, apapun yang diminta. Dialog siap! Kekerasan siap! Dalam bingkai mempertahankan NKRI," tandasnya.

Dengan merapatkan barisan Densus 99 Asmaul Husnanya, Alfa yakin tantangan dari upaya radikalisasi ISIS akan mudah teratasi.

"Kita mengkonsolidir kekuatan kita mempunyai pasukan khusus namanya Densus 99 Asmaul Husna. Setiap persoalan-persoalan yang terjadi di bawah selalu tercover. Sehingga dengan gerakan yang masif dari Densus 99 Asmaul Husna saat ini kita dapat memperoleh informasi banyak dari pimpinan. Kita dapat mengambil sikap sesuai kapasitasnya di wilayahnya masing-masing. Nah, kapasitas pergerakannya tentu sesuai dengan kondisi dan kapasitas di daerah masing-masing," jelasnya.

Keseriusan Banser merupakan sikap tegas dari Banser sama dengan sikap para ulama dan kyai NU bahwa NKRI di tanah air Indonesia adalah harga mati.

"Tantangan ini sebetulnya tantangan konsep bernegara. Kalau dianggap dialog dan serius kita siap. Tapi kalau tantangan ini dianggap main-main ya kita selesaikan dengan cara-cara yang main-main juga. Jadi intinya keseriusan kita ini bukti kongkrit kita pada NKRI," paparnya.

Upaya menghalau radikalisasi ISIS tidak hanya di tingkat pusat secara nasional saja. Melainkan upaya menangkis radikalisasi ISIS juga akan dilakukan sampai ke tingkat desa dan kecamatan. Tentunya dengan bekerjasama dan berkoordinasi dengan aparat TNI-Polri sebagai alat kelengkapan negara RI.

"Tentu dengan para TNI, dengan para Polri kita selalu berkoordinasi karena alat kelengkapan negaranya beliau dan kita kumpulkan masyarakat yang terorganisir di bawah Ansor, di bawah NU sampai sekarang di setiap Kecamatan ada 7 sampai 9 personel. Di setiap desa ada 5 sampai 3 personel. Ini dalam rangka mengantisipasi gerakan-gerakan radikalisme. Memang satuan khusus yang disiapkan untuk deradikalisasi untuk bahasa dulu. Tapi sekarang sudah mengkounter radikalisasi," pungkasnya.

(mdk/gib)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Densus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten

Densus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten

Densus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Jawa Timur Provinsi Paling Aman di Pulau Jawa, Ini Fakta di Baliknya

Jawa Timur Provinsi Paling Aman di Pulau Jawa, Ini Fakta di Baliknya

Korban kejahatan di Jawa Timur paling sedikit dibanding provinsi lain di Jawa.

Baca Selengkapnya
'Jebolan' Istana & Surakarta, Mayjen Widi Melesat Bakal Jadi Bintang Tiga Termuda di TNI AD

'Jebolan' Istana & Surakarta, Mayjen Widi Melesat Bakal Jadi Bintang Tiga Termuda di TNI AD

Mayjen Widi Prasetijono baru saja mendapatkan kenaikan pangkat sebagai letnan jenderal dan memakai bintang tiga di pundak. Ia akan menjadi bintang tiga termuda

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jadwal Kampanye Capres-Cawapres 28 Desember 2023: Anies dan Cak Imin Blusukan di Banyuwangi Jatim

Jadwal Kampanye Capres-Cawapres 28 Desember 2023: Anies dan Cak Imin Blusukan di Banyuwangi Jatim

Anies-Cak Imin melanjutkan kampanye ke-31 ke Jawa Timur

Baca Selengkapnya
Jokowi Kunjungan ke Jateng saat Gibran Kampanye, Istana Tegaskan Tak Terkait Pemilu 2024

Jokowi Kunjungan ke Jateng saat Gibran Kampanye, Istana Tegaskan Tak Terkait Pemilu 2024

Istana menegaskan kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Jawa Tengah tak terkait kampanye Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Ganjar Kampanye di Jateng: Ini Rumah Kita Mesti Dijaga, Jangan Sampai Diambil Orang

Ganjar Kampanye di Jateng: Ini Rumah Kita Mesti Dijaga, Jangan Sampai Diambil Orang

Ganjar menyebut Provinsi Jawa Tengah merupakan markas besarnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Banjir di Demak-Kudus: Kementerian PUPR Kerja Siang Malam Tutup Tanggul Jebol

Jokowi soal Banjir di Demak-Kudus: Kementerian PUPR Kerja Siang Malam Tutup Tanggul Jebol

Sebanyak enam tanggul jebol pascahujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Jawa Tengah pada Rabu (13/3).

Baca Selengkapnya
Bantah Tangkap Jubir AMIN, Kejari Jaktim Terima Pelimpahan Tahap 2 dari Kejati

Bantah Tangkap Jubir AMIN, Kejari Jaktim Terima Pelimpahan Tahap 2 dari Kejati

Kejaksaan Negeri Jakarta Timur pun menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya