Banjir kiriman dari Malaysia rendam 2 kecamatan di Nunukan
Merdeka.com - Sebanyak 25 sekolah di dua kecamatan di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara terpaksa diliburkan akibat terendam banjir. Banjir tersebut merupakan kiriman dari Malaysia.
Camat Lumbis, Muh Efendi mengatakan sejak banjir melanda daerah itu Rabu (22/1) lalu sampai sekarang proses belajar mengajar belum dapat dilaksanakan meskipun kondisi air luapan Sungai Sembakung telah normal kembali.
Ia menegaskan, dari empat unit sekolah dasar (SD) di wilayahnya masing-masing di Desa Kalampising, Desa Beringin, Desa Patal dan Desa Mansalong yang terendam banjir seluruh sarana prasarana belajar rusak parah seperti buku pelajaran, meja, bangku dan fasilitas lainnya.
"Anak-anak belum bisa masuk belajar sampai sekarang karena seluruh fasilitas belajar rusak karena tidak dapat diselamatkan saat hari pertama banjir," ujar Muh Efendi seperti dikutip dari Antara, Senin (27/1).
Selain keempat sekolah tersebut, Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Lumbis juga belum ada aktivitas karena ikut terendam.
Sementara perkantoran, pasar dan pertokoan mulai beraktivitas terutama yang tidak terkena banjir, kata Muh Efendi melalui sambungan telepon dari Nunukan.
Muh Efendi mengutarakan, dari empat sekolah yang diliburkan satu di antaranya rubuh yakni SDN 014 Desa Kalampising dan SDN Mansalong hancur.
Secara terpisah, Abdul Rajab, guru SD 004 Kecamatan Sembakung yang juga dihubungi dari Nunukan mengatakan di Kecamatan Sembakung jumlah sekolah yang masih terendam banjir sebanyak 21 unit masing-masing satu SMA, empat SMP, 13 SD, dua unit PAUD dan satu taman kanak-kanak.
Sekolah yang terendam banjir itu berada pada 13 desa yang masih dilanda banjir sampai hari ini dengan ketinggian mencapai 1,5 meter terpaksa diliburkan dan belum dapat dipastikan proses belajar mengajar dapat dimulai kembali.
"Kami belum dapat memastikan kapan sekolah-sekolah ini mulai melaksanakan proses belajar mengajar kembali karena saat ini semuanya masih terendam banjir sampai 1,5 meter," ujar Abdul Rajab yang pernah menjabat Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Sembakung ini.
Ia menceritakan, sejak banjir melanda daerah pada Rabu (22/1) sekolah tersebut langsung diliburkan sampai sekarang.
Kemudian, sarana prasarana sekolah seperti buku pelajaran, meja, bangku dan lemari mengalami kerusakan parah dan belum dapat dibersihkan sehubungan banjir masih berlangsung.
Banjir yang melanda kedua kecamatan di Kabupaten Nunukan disebabkan kondisi alam di Pensiangan Negeri Sabah Malaysia telah gundul akibat pembukaan lahan perkebunan secara besar-besaran sejak beberapa tahun silam.
Makanya banjir melanda kedua kecamatan itu sampai tiga kali setahun, namun kali ini merupakan terparah dan banyak menelan kerugian, ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian wilayah Indonesia belakangan ini dilanda hujan lebat hingga menyebabkan terjadinya banjir.
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaBangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaPuluhan lahan pertanian transmigrasi di Kalimantan Utara terendam banjir akibat pasang air laut.
Baca SelengkapnyaBNPB menyatakan banjir masih merendam empat kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), selama sepekan terakhir terhitung sejak Minggu (3/3).
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaPara pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca SelengkapnyaSaat ini, posko banjir telah didirikan di dua lokasi yaitu Rambah dan Kunto Darussalam.
Baca Selengkapnya