Banjir dan Longsor Telan Korban Jiwa, Pemprov Jabar Siaga Darurat
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi mengeluarkan Surat Keputusan (SK) siaga darurat banjir dan longsor di Jabar. Hal ini tidak terlepas dari sejumlah wilayah di Jabar yang terdampak banjir dan longsor di awal bulan ini.
Keputusan itu tertuang pada SK Gubernur Jawa Barat No 363/kep.1211-BPBD/2018. Ada tiga catatan yang diberikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar.
Perintah pertama, BPBD harus menyiapkan langkah dalam pengurangan bencana. Kedua melakukan pengarahan dari sisi SDM personel, kemudian logistik peralatan dalam kesiapsiagaan, ketiga terus melakukan proses mitigasi bencana juga untuk terus mengimbau masyarakat melakukan hal yang sama dalam pengurangan resikonya.
Kepala BPBD Jabar, Dicky Saromi menjelaskan, beberapa faktor penyebab terjadinya bencana, yakni mayoritas Luas Hutan per Daerah Aliran Sungai (DAS) masih di bawah kondisi ideal atau kurang dari 30%.
"Potensi curah hujan yang tinggi yang 48 milyar kubik harusnya bisa dimanfaatkan sekitar 50 atau 70 persennya untuk pertanian atau sumber air baku," katanya saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (14/11/2018).
Selama ini, air hujan yang turun terbuang ke laut atau menjadi run off terkendala dengan drainase yang buruk. Ia berharap hl ini pun menjadi catatan agar tata ruang harus diperketat agar eskalasi bencana tidak meningkat setiap tahun.
Selama awal bulan November 2018, BPBD Jabar mencatat 23 kali banjir dan 60 kali longsor di sejumlah wilayah. Dari peristiwa itu, enam orang meninggal dunia. Di antaranya terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. Sementara satu warga lainnya hilang di Pangandaran.
Selain itu, ada 2.243 kepala keluarga atau 7.099 jiwa pengungsi di Jabar dari Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Pangandaran. Para pengungsi ditempatkan di tempat yang aman, seperti masjid atau gedung.
Ia meminta, dalam penanggulangan bencana semua pihak harus berkolaborasi dengan cara struktural dan non struktural.
"Untuk struktural, contohnya kolam retensi harus semakin banyak, tebing yang berpotensi longsor dibenahi. Nonstrukturalnya dengan edukasi simulasi dan pertolongan jika terjadi bencana sewaktu-waktu," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaSat Brimob Polda Jabar juga diterjunkan dan bergabung dengan SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Jawa Tengah punya beragam cara merayakan Lebaran
Baca SelengkapnyaBanjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Baca SelengkapnyaBanjir tersebut sempat melumpuhkan lalu lintas Demak-Semarang hingga Jawa Timur.
Baca Selengkapnya