Bamsoet: Kejagung ragu-ragu tuntaskan kasus Setnov
Merdeka.com - Komisi III DPR resmi membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk pengawalan hukum menuntaskan kasus papa minta saham yang diduga dilakukan mantan Ketua DPR, Setya Novanto. Panja ini diketuai oleh Wakil Ketuan Komisi III, Benny Kabur Harman.
Menurut Ketua Komisi III, Bambang Soesatyo, Komisi III menemukan adanya indikasi keragu-raguan Kejaksaan Agung dalam menuntaskan kasus Setnov ini. Menurutnya, keseringan memanggil Setnov dan tidak melibatkan pihak-pihak yang mempunyai keterlibatan jadi bukti adanya keraguan.
"Kita minta agar dituntaskan. Ini kan tidak jelas juga agar orang tidak tersandera dengan kasus yang ada," kata Bamsoet di kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (2/2).
Dugaan adanya unsur politik menjadi salah satu indikasi mengapa Panja ini terbentuk, kata Bamsoet. Hal ini mengingat Setnov telah tiga kali dipanggil sedangkan Rizal Chalid yang disebut-sebut terlibat sama sekali tidak dipanggil oleh Kejagung.
"Kita melihat apakah ada unsur politis dan minta dituntaskan. Panja terbentuk untuk menghilangkan keraguan Kejagung dalam kasus ini. Bukan karena dia (Setnov) anggota DPR," jelas dia.
"Kita lihat juga kan Kejagung ragu-ragu dalam memanggil orang yang juga terlibat. Dan itu gak boleh," sambung dia.
Ketika ditanya apakah Panja ini terbentuk karena melihat Setnov melanggar hukum, Bamsoet mengatakan jika Panja hanya mengawali proses hukum, bukan mengintervensi proses hukum di Kejagung.
"Belum ada keputusan (Setnov salah secara hukum). Kita tidak tahu apakah ada kesalahan. Tapi kan ada indikasi ragu-ragu. Kenapa dia lebih sering dipanggil tapi orang yang juga terlibat tidak dipanggil?" pungkas dia.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bamsoet menyinggung koalisi, Capres dan pembangunan Jokowi lewat pantun di Sidang Tahunan MPR
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.
Baca SelengkapnyaPotret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.
Baca SelengkapnyaAlasannya pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka melanggar batas usia minimal pendaftaran cawapres.
Baca SelengkapnyaButet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaSiskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya