Bambang Soesatyo: KPK dan Polri jangan saling menjatuhkan
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR Fraksi Golkar Bambang Soesatyo mengatakan, insiden penggeladahan di markas Korlantas Polri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi diharapkan tidak menimbulkan salah paham dan semangat saling menjatuhkan diantara lembaga penegak hukum.
Dalam hal ini, citra Mabes Polri sedang dipertaruhkan kredibilitasnya terkait kasus korupsi simulator SIM kendaraan bermotor.
"Menurut saya, sikap pro aktif Mabes Polri dalam mempercepat penanganan kasus ini akan memperbaiki citra Polri," kata Bambang Soesatyo saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (2/8).
Menurut Bambang, akibat kesimpangsiuran informasi sepanjang Selasa (31/7), saat dan sesudah penyidik KPK melakukan penggeledahan di kantor Korlantas, jelas-jelas memojokan Polri.
"Sebab, sudah dimunculkan kesan bahwa Polri menghalang-halangi penggeledahan, bahkan menghambat penyidik KPK membawa barang sitaan," kata Bambang.
Untuk mementahkan kesan itu, Bambang menegaskan, diperlukan inisiatif dan kesigapan Mabes Polri dalam berkoordinasi dengan KPK menuntaskan kasus ini.
"Sikap pro aktif Mabes Polri dalam mempercepat penanganan kasus ini akan memperbaiki citra Polri," tegas Bambang.
"Insiden penggeladahan di markas Korlantas Polri oleh KPK diharapkan tidak menimbulkan 'distrust' dan semangat saling menjatuhkan," tandasnya.
KPK sudah menetapkan mantan Kepala Korlantas Polri, Irjen Djoko Susilo, Pejabat Pembuat Komitmen dalam proyek pengadaan simulator SIM, Brigjen Didik Purnomo (DP) sebagai tersangka dalam kasus korupsi pengadaan proyek simulator SIM tahun anggaran 2011.
Selain dua jenderal itu, KPK juga secara resmi menetapkan status tersangka kepada dua orang lainnya, yaitu Direktur Utama PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (PT CMMA), Budi Santoso (BS) dan Direktur Utama PT Inovasi Teknologi Indonesia, Sukotjo Bambang.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jawab Desakan Tiga Eks Petinggi KPK Agar Firli Bahuri Ditahan, Polri Ungkap Masih Penguatan Berkas Perkara
Desakan tiga mantan pimpinan KPK itu disampaikan dengan menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaKPK Tagih Komitmen Prabowo-Gibran dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
KPK ingatkan pasangan Prabowo-Gibran dalam hal memperkuat KPK
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polri Ingatkan Pemudik Lapor RT Jika Tinggalkan Rumah Kosong dan Kendaraan
Imbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaMabes Polri Segera Tindaklanjuti Perpres Penambahan Direktorat di Bareskrim
Ketentuan ini mengubah aturan sebelumnya yang mengatur bahwa Bareskrim terdiri atas paling banyak 6 direktorat, 3 pusat dan 4 biro.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo
Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPolri Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Polri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya