Balon apung kembali gunakan buat evakuasi CVR black box AirAsia
Merdeka.com - Satu dari dua bagian terpenting dari black box pesawat AirAsia QZ8501 sudah ditemukan oleh Tim SAR Gabungan kemarin, namun baru diangkat pada Senin pagi tadi. Bagian tersebut adalah rekaman data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR) dari pesawat nahas tersebut.
Bagian lain yang belum ditemukan adalah Cockpit Voice Recorder (CVR). Bagian black box yang belum ditemukan tersebut diduga tidak jauh berada di lokasi tempat ditemukannya FDR.
Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi menduga keberadaan CVR tersebut terhimpit serpihan pesawat. Sebab itu, Basarnas kembali akan menggunakan lifiting bag atau balon apung untuk mengangkat serpihan agar CVR mampu dievakuasi oleh tim penyelam.
"Nanti akan kembali digunakan lifting bag mudah-mudahan besok bisa diangkat," kata Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Senin (12/1).
Diketahui, balon apung yang digunakan tim SAR gabungan telah berhasil mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501 ke permukaan. Ekor tersebut kini telah berada di gudang penyimpanan serpihan pesawat di Pelabuhan Kumai, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Balon apung tersebut mampu mengangkat beban hingga 110 ton.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengutarakan keyakinannya kepada tim penyelam TNI AL mampu menemukan Cocklit Voice Recorder (CVR) black box pesawat AirAsia QZ8501 yang belum ditemukan. Keyakinannya itu didasari karena 81 penyelam masih siaga di KRI Banda Aceh.
"Masih ada 81 penyelam prajurit saya di KRI Banda Aceh. Untuk itu saya yakin CVR dapat ditemukan segera," kata Moeldoko saat menggelar konferensi pers di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Senin (12/1).
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca SelengkapnyaPihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Genangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.
Baca SelengkapnyaJika penumpang membawa barang bawaan/bagasi melebihi ketentuan tersebut maka akan dikenakan denda.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaMengutip blog Qantas Airways mengulas bunyi dan frekuensi dentingan 'ding' bergantung pada urgensi situasi.
Baca SelengkapnyaAkibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).
Baca SelengkapnyaCalon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca Selengkapnya