Balita di Depok luka lebam dan patah tulang hidung usai dianiaya ayah tiri
Merdeka.com - Nasib nahas menimpa SV, balita berusia dua tahun. Dia mengalami tindakan kekerasan dan penganiayaan dilakukan ayah tirinya, RD (28).
RD tega menganiaya SV hanya karena kesal anak tirinya itu tidak mau digendong. Penganiayaan itu membuat SV mengalami luka lebam dan patah tulang hidung.
Pria yang berprofesi sebagai sopir angkot D-05 Trayek Bojonggede-Terminal Depok, itu melakukan tindakan penganiayaan di rumah kontrakannya kawasan Kelurahan Bojonggede Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor.
Mirna, ibu SV mengatakan, anaknya sering dipukuli suaminya. Tak jarang, Mirna juga mendapat pukulan dari suaminya.
"Enggak anak saya saja yang dipukuli, kami juga pernah mendapatkan hal yang sama oleh pelaku," kata Mirna, Senin (3/7).
Kasus ini ditangani oleh Polresta Depok. RD pun terpaksa menjalani pemeriksaan intensif di kantor polisi.
Kanit Perlindungan Perempuan Polresta Depok IPTU Nurul Karmilawati membenarkan adanya kasus tersebut dan pelaku RD sudah diamankan di Polresta Depok. "Pelaku RD sudah kita amankan, dan masih dilakukan penyelidikan oleh anggota kami," katanya.
Pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap pelaku untuk mengetahui motif pelaku. "Informasi masih kami dalami lagi," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaBima menyampaikan hal itu seusai berpamitan dengan warga Kota Bogor di Lapangan Sempur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wanita muda yang ditemukan tergeletak di tempat tidur dan hingga kini belum diketahui identitasnya.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat pelaku Sovianyanto (22) menghampiri rumah kost teman perempuannya.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaNS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnya