Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bali rasa Banyuwangi di pelacuran kelas teri

Bali rasa Banyuwangi di pelacuran kelas teri pelacuran. shutterstock

Merdeka.com - Tak begitu jauh dari Denpasar, tepatnya di kawasan Sanur, Bali, berdiri lokalisasi kelas teri yang terletak di gang-gang sempit di sebuah perkampungan penduduk. Tak perlu berkocek tebal, pria hidung belang berdompet tipis pun bisa mampir.

Memasuki gang sempit dengan temaram lampu remang-remang, pengunjung disuguhi lagu-lagu kendang kempul khas Banyuwangi. Setiap 'pondok cinta' yang jumlahnya mencapai belasan tersebut, tak henti-hentinya memutar lagu Reni Farida, artis Lokal Banyuwangi, serta artis-artis lokal Banyuwangi lainnya. Ada juga alunan lagu dangdut yang diputar dari CD player, ikut memeriahkan suasana malam itu, Sabtu (19/10).

"Saya asli Banyuwangi, gak jauh dari daerah Kawah Ijen," kata Ida bukan nama sebenarnya. Wanita berbadan agak tambun itu memperkenalkan diri kepada merdeka.com yang mengikuti sebuah LSM peduli HIV/AIDS saat membagi-bagikan kondom gratis kepada para PSK di Lokalisasi Danau Tempe, Sanur, Bali, Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Meski terletak di sebuah perkampungan Bali, Lokalisasi Danau Tempe dipenuhi oleh wanita penjaja cinta yang rata-rata orang Jawa Timur, serta sebagian Jawa Barat. Ada seratus lebih PSK yang mangkal di sana.

"Di sini rata-rata dari Banyuwangi, Jember, ada Malang juga," kata Joko, bukan nama sebenarnya, pria yang berprofesi sebagai mucikari di salah satu pondok di Lokalisasi Danau Tempe.

Para pelanggan pun kebanyakan para perantau asal Jawa. Mereka adalah pekerja-pekerja kasar di Bali, seperti buruh bangunan, pedagang serabutan. Tawar menawar pun dilakukan dengan bahasa Jawa.

Namanya juga lokalisasi kelas teri, harga yang dipatok pun tak lebih dari Rp 100 ribu untuk sekali kencan. Bahkan, ada juga pria hidung belang yang menawar sampai Rp 25 ribu saja.

"Kalau segitu namanya pelecehan," papar Ida sambil menyisir rambutnya yang hitam agak ikal.

Sementara, menurut Heri Utomo, pegiat Yayasan Kertapraja, LSM yang bergerak dalam penyuluhan bahaya penyakit HIV/AIDS dan penyakit kelamin, kedatangannya ke Lokalisasi Danau Tempe ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan untuk membantu para PSK meminimalisir risiko terkena penyakit HIV/AIDS. Dia mengakui, memang kebanyakan para PSK yang mangkal di Danau Tempe adalah bukan penduduk asli Bali.

"Kita juga melayani tes HIV, beserta konseling. Seandainya ada yang terkena HIV/AIDS, kita dampingi terus," ujar Heri kepada merdeka.com.

Kedatangan Heri ke lokalisasi malam itu disambut senyum sumringah para PSK lantaran mereka dapat jatah kondom gratis. Tak perlu mengeluarkan kocek untuk mendapatkan alat pengaman berbahan lateks tersebut.

"Kalau mau main di sini, wajib pakai kondom," kata Ida tegas, namun sedikit kemayu.

Makin malam, gang-gang sempit di Danau Tempe pun kian ramai. Negosiasi pun dilakukan di gang-gang sempit dengan pencahayaan minim. Aroma parfum murahan, beserta nyaringnya lagu Kendang Kempul Banyuwangi, makin menyemarakkan malam bulan purnama di Pulau Dewata.

"Mampir mas," sapa wanita bertubuh agak jangkung yang tampak seksi mengenakan rok mini.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bikin Geleng-Geleng, Turis di Bali Masuk Pura Besakih Pakai Celana Dalam, Diusir Marah-Marah

Bikin Geleng-Geleng, Turis di Bali Masuk Pura Besakih Pakai Celana Dalam, Diusir Marah-Marah

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (30/3) dan rombongan turis itu berasal dari Rusia.

Baca Selengkapnya
Libur Lebaran, Desa Wisata Penglipuran Bali Dikunjungi 6.000 Orang per Hari

Libur Lebaran, Desa Wisata Penglipuran Bali Dikunjungi 6.000 Orang per Hari

Hari normal, desa Penglipuran di Bali dikunjungi 2.000-3.000 orang per hari . Saat Lebaran, mencapai 6.000 orang per hari.

Baca Selengkapnya
Bule Rusia Bikin Onar di Bali, Pakai Jasa Spa dan Makan Tak Mau Bayar

Bule Rusia Bikin Onar di Bali, Pakai Jasa Spa dan Makan Tak Mau Bayar

Seorang pria WN Rusia, LK (51) ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Bali, karena kerap bikin onar dan meresahkan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Peta Wisata Bali yang Indah dan Menakjubkan, Cocok Jadi Pilihan Libur Akhir Pekan

Peta Wisata Bali yang Indah dan Menakjubkan, Cocok Jadi Pilihan Libur Akhir Pekan

Peta wisata Bali dapat menjadi penuntun Anda saat hendak berlibur ke sana bersama keluarga, sahabat, ataupun sendirian.

Baca Selengkapnya
Ini yang Perlu Diketahui Saat Berkunjung ke Bali di Hari Raya Nyepi

Ini yang Perlu Diketahui Saat Berkunjung ke Bali di Hari Raya Nyepi

Sejumlah aturan telah ditetapkan demi berlangsungnya perayaan Nyepi secara sakral di Pulau Bali.

Baca Selengkapnya
Berbagai Atraksi Seni Budaya Siap Ramaikan Libur Lebaran di Banyuwangi

Berbagai Atraksi Seni Budaya Siap Ramaikan Libur Lebaran di Banyuwangi

Ada beragam atraksi seni dan budaya yang dihelat dalam sepekan Lebaran di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
20 Petugas Pemilu di Bali Jatuh Sakit, Satu Orang Meninggal Dunia

20 Petugas Pemilu di Bali Jatuh Sakit, Satu Orang Meninggal Dunia

Sebanyak 20 orang petugas penyelenggara Pemilu 2024 di Bali jatuh sakit.

Baca Selengkapnya
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris

“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris

Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pantai Parang Semar Banyuwangi, Dulu Tempat Pembuangan Sampah Kini Destinasi Wisata Cantik

Mengunjungi Pantai Parang Semar Banyuwangi, Dulu Tempat Pembuangan Sampah Kini Destinasi Wisata Cantik

Salah satu daya tarik pantai ini adalah musim penyu bertelur.

Baca Selengkapnya