Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bahu Membahu Donor Plasma Konvalesen Untuk Pasien Covid-19

Bahu Membahu Donor Plasma Konvalesen Untuk Pasien Covid-19 Marchus Teguh Sanjaya. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Donor plasma konvalesen merupakan metode pengambilan darah plasma dari penyintas Covid-19 yang dapat diberikan sebagai terapi untuk pasien Covid-19 yang sedang dirawat. Menurut Marchus Teguh Sanjaya, seorang penyintas Covid-19, tidaklah mudah bagi pasien Covid-19 untuk memperoleh donor plasma Konvalesen.

Marchus mengatakan, masih jauh antara kebutuhan donor plasma konvalesen dengan jumlah pendonor. Menurutnya, saat ini banyak yang membutuhkan, namun sayangnya tidak banyak yang mau donor konvalesen.

"Sayangnya belum banyak masyarakat yang paham soal donor Konvalesen ini fungsinya apa. Edukasinya mungkin masih kurang," ujar Teguh.

Hal itu juga yang mendorongnya bergabung ExCov Community, komunitas para penyintas Covid-19 yang gencar mengajak sesama penyintas untuk dapat mendonorkan plasma konvalesen.

"Kalau kita ambil perbandingan, misalnya dalam satu hari, tim kita menerima 15-20 permintaan per hari, tapi dalam satu pekan hanya menerima pendonor 3-5 orang," kata Teguh yang telah tujuh kali donor plasma.

Dia menjelaskan, ExCov Community hanya membantu atau memproses, mempercepat para pasien memperoleh donor lebih besar. Pihaknya menerima permintaan yang kemudian dibagikan ke berbagai grup yang ada. Saat ini ExCov memiliki grup yang tersebar di empat wilayah, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jabodetabek.

ExCov Community juga menjaring para relawan, para penyintas untuk diedukasi dan diarahkan kepada para pendonor. ExCov juga aktif terlibat kegiatan-kegiatan screening donor plasma konvalesen bertempat di luar kantor PMI, seperti di mal, dan sekarang sedang mencanangkan kegiatan itu masif di beberapa kota di Indonesia, khususnya di Jawa terlebih dahulu. "Kami terbuka kepada setiap pihak yang ingin mensupport kegiatan kami tersebut," ujarnya.

Dia menjelaskan, syarat pemberian donor plasma di antaranya usia minimal 18 tahun, pernah terkena Covid-19 yang dikonfirmasi laboratorium dan sudah negatif yang terkonfirmasi laboratorium juga. Diutamakan pria, atau wanita yang belum pernah hamil. Sekali donor plasma sekitar 600 cc. Adapun syarat penerima donor, melihat kondisi pasien masing-masing serta referensi dokter atau RS bersangkutan.

"Kebutuhan pasien juga berbeda, ada yang butuh hingga 600 cc dikali dua. Sedangkan ada juga yang hanya butuh 300 cc," tuturnya.

Dia juga mengatakan, untuk memperoleh donor plasma bisa menghubungi PMI dengan membawa/mengirimkan Surat Permintaan Plasma Konvalesen dari RS. Jika stok PMI ada, maka plasma konvalesen akan segera dikirimkan ke RS.

Namun jika stok di PMI kosong, bisa mencari kandidat pendonor sendiri. Teguh menyarankan, mencari kandidat lebih dari 1 orang dan membawa mereka ke PMI lalu mengurus administrasi dan menjalani proses screening bagi kandidat pendonor itu. Pada kondisi inilah, menurut Teguh, ExCov membantu keluarga pasien untuk mencarikan kandidat pendonor bagi pasien.

"Jika lolos, maka pendonor akan diproses pengambilan plasma konvalesennya untuk dialokasikan kepada pasien," katanya.

Tak lupa, Teguh mengingatkan yang terpenting saat ini adalah menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan. "Aturan pemerintah dijalankan, ikut vaksinasi," ujarnya.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat

Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat

Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya