Bahayakah gangguan saraf pada leher Ibu Ani?
Merdeka.com - Ibu Negara Ani Yudhoyono harus menjalani tindakan medis terkait gangguan saraf di leher. Ditemani anaknya Edhie Baskoro Yudhoyono, Ibu Ani terbang ke Pittsburgh, Amerika Serikat.
Pada Maret lalu Ibu Ani juga jatuh sakit. Dia saat itu operasi pengangkatan kantung empedu di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Namun untuk penyakit gangguan saraf di leher, atas rekomendasi tim dokter kepresidenan, dia harus berobat ke AS.
"Dokter kepresidenan memberikan rekomendasinya karena tidak memungkinkan dilaksanakan di dalam negeri," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memberi keterangan di Istana Negara, Selasa (12/6) kemarin.
Gangguan saraf di leher memang bukan penyakit sepele. Penyakit ini bisa berdampak bahaya jika tidak segera ditangani. Menurut Dokter Spesialis Bedah Saraf Dr.dr. M. Istiadjid ES.,Sp.S,Sp.BS dampak terburuknya adalah lumpuh.
"Kita semua belum tahu persis keluhan yang dialami oleh Ibu Ani. Tapi biasanya, gangguan saraf di leher karena masalah usia," kata Istiadjid kepada merdeka.com, Rabu (12/6).
Istiadjid menjelaskan, biasanya setiap orang mengalami gangguan saraf di leher akan merasakan banyak keluhan. Pertama, rasa nyeri di leher atau sakit pada leher. Kedua, nyerinya itu bisa menjalar sampai ke tangan. Ketiga, penyakit ini biasanya juga menyerang pada kaki. Di kaki dan tangan biasanya mengalami kesemutan dan nyeri.
Gangguan saraf di leher menyerang orang pada usia di atas 50 tahun. Penyebabnya karena pengapuran pada tulang leher.
"Kalau yang dirasakan hanya nyeri, bisa dilakukan tindakan medis di Indonesia. Karena di sini banyak orang-orang pintar ahli saraf," jelas dia.
Tetapi jika gangguan saraf ini menyerang sumsum tulang, maka dampaknya akan berbahaya. Dampak yang dirasakan adalah ketidaknyamanan pada leher, bahkan bisa lumpuh ringan.
Selain itu, penyebab gangguan saraf pada leher terjadi bisa saja karena ada infeksi pada tulang leher. "Kita harapkan tidak parah. Biasanya untuk gangguan saraf obatnya bisa terapi atau diberikan obat. Jika tidak bisa, maka baru dilakukan operasi," terang Istiadjid.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gejala ISPA pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering menjangkiti si kecil.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat
Usus buntu pada anak adalah kondisi medis di mana apendiks, organ kecil yang menempel pada usus besar mengalami infeksi dan peradangan.
Baca SelengkapnyaAyah di Aceh Utara Tega Perkosa Anak Tirinya Berusia 8 Tahun
Pengakuan pelaku telah memperkosa korban dua kali di dua lokasi berbeda
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi
Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaSadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba
Bocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaKelakuan Aneh Ibu Bocah 5 Tahun di Bekasi yang Tewas dengan 20 Tusukan
Ibu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaAnak Pembuat Becak Ini Gagal Jadi Dokter hingga Terjerat Utang, Kini Jadi Konglomerat Tanah Air yang Dikenal Dermawan
Pria ini masuk barisan orang terkaya di Indonesia. Siapakah sosoknya?
Baca SelengkapnyaAnies Salat Subuh Berjamaah Bersama Keluarga Sebelum Mencoblos di TPS Lebak Bulus
Capres Anies Baswedan melaksanakan salat subuh berjemaah bersama keluarga di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (14/2).
Baca SelengkapnyaSelesma pada Anak-anak Bisa Sembuh Sendiri dalam 7-10 Hari
Masalah selesma yang memicu batuk pilek pada anak bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua.
Baca Selengkapnya